ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, May 7, 2012 | 1:17 PM | 0 Comments

    Brunei Juga Akan Memesan Panser Buatan Pindad

    Jakarta - Industri BUMN bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista) makin moncer. PT Pindad misalnya, produknya terus diminati negara lain. Saat ini, BUMN yang berpusat di Bandung itu sedang bekerja keras menyelesaikan panser pesanan Malaysia. “Selain Malaysia, Brunei juga akan memesan untuk angakatan daratnya,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen Hartind Asrin kemarin. Malaysia memesan 32 panser untuk angkut personel dan panser medis. Kisaran harga panser Pindad adalah USD 1 juta hingga USD 1,5 juta. Panser produksi anak bangsa ini sejak bulan April 2010 lalu sudah digunakan untuk mengawal misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. Jumlah panser yang digunakan untuk misi TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL itu mencapai 13 unit. Menurut Hartind, Brunei dan Malaysia tertarik dengan panser Pindad karena mutunya memang unggul. “Kecepatannya misalnya bisa lebih 60 km per jam, ideal untuk patroli darat,” kata alumni Akabri 1983 ini. Pindad juga masih mengerjakan pesanan panser Anoa dari TNI AD sebanyak 100 buah. Targetnya akhir tahun ini, semua unit sudah jadi dan bisa digunakan untuk operasi. “Kepercayaan negara lain itu membuktikan kualitas teknisi dan ahli teknik Indonesia sudah level internasional,” katanya. Secara terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera menilai Pindad sudah banyak berbenah. “Manajemennya semakin bagus ,” katanya. Sumber : Sumut Post

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.