ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, May 9, 2012 | 8:13 AM | 2 Comments

    Kemhan : AS & China Berebut Tarik Perhatian Militer Indonesia

    Jakarta - Militer Indonesia ibarat seorang gadis cantik yang tengah diperebutkan. Dan jejaka ganteng yang coba menggaet perhatian tak lain dua negara, yakni China dan Amerika Serikat (AS). Karenanya, posisi Indonesia pun menjadi penting di tingkat regional Asia Pasifik.

    "Indonesia itu cewek cantik, dan 2 cowok ganteng China dan AS. Karena negara kita bebas aktif, jadi kita pacarin keduanya," kata Jubir Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin saat temu wartawan di kantornya Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (8/5/2012).

    Bisa dikatakan, saat ini dua kekuatan yang tengah berebut pengaruh di kawasan China Selatan yakni AS dan China. Posisi Indonesia dengan segala potensinya sangat menguntungkan, dan tentu akan sangat bermanfaat untuk dirangkul.

    Tidak heran, kalau kemudian bantuan datang menawarkan kerjasama. Misal AS mengajak latihan militer bersama. Demikian juga memberikan bantuan 12 radar untuk di Selat Malaka.

    "Pada prinsipnya kedaulatan tidak apa-apa, yang penting bantuan peralatan. Kalau orang tidak boleh," imbuhnya.

    Sedang China juga terus melakukan pendekatan. Bahkan sedang dijajaki pemberian bantuan peralatan kepada militer Indonesia.

    "Sepertinya kapal patroli ya," tambahnya.

    Hartind kembali menegaskan, Indonesia menerima dengan tangan terbuka setiap bantuan yang ada. Tentu sesuai dengan azas politik Indonesia, bebas aktif.

    Sumber : DETIK

    Berita Terkait:

    2 komentar:

    Unknown said...

    yg harus diwaspadai yaitu barang2 dari US,jangan sampai RI kena akal bulusnya... dijajah kayak wilayah timur tengah..

    Unknown said...

    lebih baik indonesia menjalin kerjasama dengan china. jangan pernah dengan a.s yang sering kali meng embargo spare part alutsista kita

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.