ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, July 9, 2012 | 1:17 PM | 0 Comments

    Komisi I : Kami Sudah Setujui Hibah Hercules Sejak 2011

    Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR asal Fraksi Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan pembelian pesawat hibah dari Australia sudah mendapatkan persetujuan DPR. Bahkan, menurutnya, pada saat itu persetujuan diberikan dengan alasan untuk membantu penanganan bencana alam.

    "Itu sudah dialokasikan dari tahun lalu. Sejak 19 Agustus 2011 sudah ada alokasi dana Rp64,4 trilyun," kata Ramadhan dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin (9/7).

    Menurutnya, jika ada yang menyebut bahwa hibah tersebut belum mendapatkan persetujuan komisi I, itu hanya keputusan salah satu fraksi saja.

    Ia pun lantas menerangkan komisinya sempat meminta salah satu hercules agar digunakan untuk mobilisasi bantuan bencana.

    Sementara itu mengenai tudingan pesawat hibah menelan biaya mahal, Ramadhan menyebut itu tergantung masing-masing pesawat.

    "Nantinya biaya perawatan tiap pesawat akan berbeda," imbuhnya.

    Politikus Partai Demokrat itu mengatakan tidak semua pesawat tua itu bermasalah. Kata dia kuncinya adalah masih ada untuk meneruskan produksi spare parts-nya.

    Ramadhan menegaskan serial C 130 Hercules adalah pesawat sejuta umat buatan Amerika yang terkenal bandel, kuat dan mudah perawatannya.

    "C130H Royal Australian Air Force menonaktifkan pesawat itu sejak 2009 dalam kondisi preservation maintenance artinya parkir namun tetap terawat," tandasnya.

    Sumber : Media Indonesia

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.