ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, August 28, 2012 | 10:10 AM | 0 Comments

    DPR Ingatkan Pemerintah Untuk Cermati Kepentingan AS Dalam Hibah F-16

    Jakarta - Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahdudz Siddiq yakin Amerika Serikat memiliki kepentingan politik militer di kawasan Asia-Pasifik dengan menghibahkan pesawat F-16 dan penjualan persenjataannya kepada Indonesia. Karena itu, DPR mengingatkan kepada pemerintah agar tidak mudah didikte.

    Terlebih lagi, hibah pesawat F-16 tersebut tetap mengharuskan Indonesia untuk membayar biaya perbaikan, suku cadang, dan pengiriman. "Semua hibah sistem persenjataan tidak boleh ada kondisionalitas politik yang mengikat. Apalagi Indonesia tetap harus membayar mahal karena sumber dananya pinjaman luar negeri," kata Mahfudz kepada detik kemarin.

    Seperti diketahui, setelah Amerika menghibahkan 24 pesawat F-16 pada tahun lalu, pemerintah Barack Obama kembali mengusulkan kepada konggres untuk menjual peluru kendali (Rudal) kepada Indonesia senilai US$ 25 juta.

    Usul itu disampaikan dalam surat pemberitahuan bertanggal 22 Agustus 2012. Indonesia disebutkan ingin membeli 18 rudal AGM-65 Macerick All-Up-Round, 36 rudal pelatihan udara, tiga rudal pelatihan untuk pemeliharaan, ditambah suiku cadang, peralatan uji, dan pelatihan personel.

    Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin. Tubagus yakin setiap pemberi hibah pasti memiliki kepentingan politik, Karena itu, ujar dia, Komisi Pertahanan akan terus mengontrol proses pemberian hibah tersebut. "DPR sudah mewanti-wanti, Indonesia tak akan mengikuti keinginan negara pemberi hibah", ujarnya.

    Sumber : DETIK PAGI

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.