ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, April 7, 2013 | 9:00 AM | 2 Comments

    Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR

    Jakarta - Pemerintah Indonesia menjajaki kemungkinan pembelian pesawat amfibi buatan Korea Selatan. Pesawat yang dirancang untuk pertahanan dan keamanan laut itu dianggap cocok untuk wilayah Indonesia.

    Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI Sumartono mengakui kecanggihan teknologi yang tertanam dalam pesawat amfibi Aron Flying Ship. Pesawat ini dipandang ideal untuk kepentingan penyelamatan di laut, namun untuk kebutuhan militer diperlukan pengembangan lagi. Meski secara umum diakui bagus, Sumartono belum menyatakan ada rencana pembelian pesawat yang bisa beroperasi di udara dan air ini. Menurut dia, ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum pemerintah melakukan kerja sama bisnis di bidang alat utama sistem senjata (alutsista), misalnya soal pemeliharaan dan anggaran.

    ”Sebab bila hanya untuk kepentingan pengintaian maritim, alutsista di dalam negeri masih memadai. Selain itu (kalau pesan), transfer of technology (ToT) bisa enggak? Jadi ada banyak hal yang harus dikaji,” ungkapnya seusai menyaksikan uji terbang pesawat Aron Flying Ship seri M-50 di Dermaga Dayung, Pangkalan Komando Pasukan Katak TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta, kemarin. President Director Aron Flying Ship Ltd Hyunwook Cho mengatakan, pesawat Aron Flying Ship ini produk pertama di dunia yang dapat beroperasi di udara dan air dengan kecepatan tinggi.

    Saat di laut kecepatan pesawat bisa mencapai 54 knots atau 100 km per jam dan kecepatan 220 km per jam saat di udara. “Berkecepatan tinggi, namun tetap stabil pada kecepatan rendah,” kata Hyunwook. Menurut dia, pesawat yang dapat beroperasi dalam segala kondisi cuaca ini memiliki kemudahan dalam perawatan dan pengoperasian serta hemat energi. Dengan 200 liter bahan bakar sejenis pertamax, Aron Flying Ship bisa terbang sejauh 800 km. Untuk bisa take off, pesawat ini hanya membutuhkan landasan air sepanjang 200-400 m dan diklaim mampu landing di perairan laut dengan kedalaman 50 m.

    “Flying Ship juga bisa terbang walaupun ombak di laut mencapai 2 m,” ujarnya. Hyunwook melanjutkan, Aron Flying Ship menggunakan mesin berkekuatan 250 tenaga kuda. Dengan spesifikasi tersebut, pesawat amfibi ini memiliki kegunaan yang sangat penting untuk operasi pengintaian, navigasi, dan penyelamatan di laut. Apalagi di negara kepulauan seperti Indonesia. “Aron Flying Ship sangat tepat untuk Pemerintah Indonesia. Dengan banyak illegal fishing dan destructive fishing, pesawat dapat membantu pemerintah memberantas kapal asing,” katanya.

    Kelebihan lain, pesawat ini tidak terdeteksi radar karena terbang rendah maksimal di ketinggian 150 m di bawah permukaan laut. Pesawat juga bisa beroperasi pada malam hari untuk pengintaian karena dilengkapi dengan inframerah. Bodi pesawat dibuat dari kevlar komposit karbon atau bahan yang biasa digunakan rompi antipeluru dengan bobot mencapai 1,7 ton untuk tipe M- 50. Pesawat ini hanya memiliki panjang 10 m, rentang sayap 12 m, dan tinggi 3 m. Khusus tipe M-50, kapasitas penumpang hanya empat orang, belum termasuk pilot dan kopilot.

    Sedangkan tipe M80 mampu mengangkut delapan orang. Jenis lain yang dapat digunakan untuk kepentingan militer yakni Aron MK80 dan Aron M200 berkapasitas 20 orang. Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati menilai, pesawat Aron sangat cocok untuk menjaga keamanan laut, terlebih untuk mencegah maraknya pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia. “Aron Flying Ship bisa jadi alternatif untuk melengkapi kebutuhan yang tidak ada di alutsista lain seperti helikopter. Itu penting untuk illegal loging,” kata Susaningtyas.

    Dia menambahkan, jika dilihat dari penawaran harga yang dibanderol Aron Flying Ship Ltd sebesar USD5 juta per unit, angka itu relatif cukup murah, terutama jika dilihat dari kemampuannya yang komplit. Karena itu, Susaningtyas menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan tawaran tersebut. Menurut dia, pesawat ini bisa ditempatkan di daerah kepulauan seperti Kepulauan Riau atau Bangka Belitung.

    Cocok Untuk Keperluan Sipil Dan SAR

    Pesawat tersebut diklaim akan sangat membantu kinerja polisi perairan dan militer, khususnya TNI-AL, untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Namun, TNI-AL belum tertarik menggunakannya. Demonstrasi pesawat tersebut berjalan memukau.

    Cara kerjanya mirip pesawat amfibi pada umumnya. Namun, Aron Flying Ship diklaim lebih tangguh, canggih, dan efisien. Selain itu, pengoperasiannya tergolong mudah. Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Sumartono menyatakan belum tertarik untuk mengoperasikan pesawat tersebut sebagai bagian alutsista TNI-AL. ”Pesawat ini lebih cocok untuk keperluan sipil dan SAR,” terangnya.

    Diperlukan modifikasi lebih agar pesawat tersebut bisa digunakan untuk kepentingan militer.

    Sumber : SINDO/SUMEKS

    Berita Terkait:

    2 komentar:

    tomihadia said...

    LANGSUNG AJA DI COPY PRODUKSI SEBANYAK BANYAK NYA HINGGA 10.000 UNIT AMPIBI PESAWAT, SEBAGAI TNI AU, TNI AL DAN POLRI AU DANJUGA PEMDA SETEMPAT, OKE

    FirmanSyah said...

    beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang Kenali Buick 8, Mobil Kepresidenan Pertama RI

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.