Dalam websitenya, Wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.
Tiap catatan itu tergolong 'SIGACT' (Significant Action in the war). Ini kali pertama detil kejadian yang dilihat dan didengar tentara AS langsung di medan perang bisa diketahui oleh masyarakat luas. Padahal sebelumnya catatan tersebut tidak pernah diizinkan oleh pemerintah AS diumumkan ke publik.
Isi dokumen berisi antara lain data 109.032 orang yang tewas dalam perang Irak. Mereka yang tewas terdiri dari 66.081 warga sipil, 23.984 pengacau keamanan (musuh), 15.196 tentara Irak, 3.771 orang tentara pasukan koalisi.
Dari data ini terlihat kalau lebih dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan AS di Irak.
Rilis ini langsung mendapat respon dari pemerintah AS. Pentagon mengkritik Wikileaks yang telah membocorkan rahasia tersebut karena bisa membahayakan keselamatan prajurit AS dan 300 warga Irak yang selama ini membantu AS.
"Kami menyayangkan Wikileaks merilis dokumen rahasia ini ke orang-orang di seluruh penjuru dunia," ujar juru bicara Pentagon, Geoff Morrell, seperti yang dikutip detikcom dari reuters, Sabtu (23/10/2010).
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment