JAKARTA--MICOM: Hubungan militer di antara Indonesia dan Rusia tidak akan terganggu oleh kasus video penganiayaan warga Papua yang pelakunya diduga anggota TNI.
Setelah TNI AU menerima tiga pesawat tempur Sukhoi beberapa waktu lalu, alutsista Tanah Air mendapat tambahan tiga helikopter MI-35P. Rusia mengklaim sebagai rekan yang bisa diandalkan Indonesia dari segi kooperasi bidang pertahanan.
Demikian disampaikan Dubes Rusia Alexander A. Ivanov saat ditemui dalam penyerahan tiga helikopter kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Johanes Suryo Prabowo di lapangan terbang Skuadron 21, Pondok Cabe, Jakarta, Rabu (20/10).
"Itu masalah internal Indonesia. Kami tidak akan melakukan intervensi," imbuh Ivanov yang mengenakan setelan jas abu-abu.
Lebih lanjut Ivanov menegaskan, Rusia berencana melakukan kerja sama dengan Angkatan Laut. Setidaknya 17 ranpur BNP3F dari Rusia akan dikirim untuk AL dalam dua minggu ke depan.
Negeri Beruang Merah itu juga menyatakan siap untuk melakukan latihan tempur antaranggota militer mereka dengan Indonesia. "Rusia adalah reliable partner (rekan yang bisa diandalkan)," tandas Ivanov.
Sebelumnya, Asian Human Right Commission yang merupakan salah satu lembaga HAM yang berbasis di Australia merilis video kasus penganiayaan di Papua via internet. Penganiayaan diduga terjadi bulan ini di kawasan Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.
Dalam rekaman video terlihat sekelompok orang berpakaian militer menyiksa sejumlah warga setempat yang dituduh terlibat Organisasi Papua Merdeka.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment