TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata mengatakan bahwa Indonesia sudah siap membangun reaktor nuklir. Hal itu diungkapkan Menristek saat menghadiri International Science International Conference On Materials Science and Technology, di Kompleks Puspiptek, Serpong, Tangerang, Rabu (20/10/10).
Menristek juga mengungkapkan bahwa Badan Atom Internasional atau IAEA sudah mengakui kesiapan Indonesia. Hal senada juga diungkapkan oleh Anhar Riza Antariksawan, Deputi Penelitian Dasar dan Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Kesiapan yang dinilai adalah kesiapan pre project dan project. Sejauh ini, Indonesia baru siap dalam tataran pre project.
"Sejauh ini, Indonesia baru mendapatkan pengakuan kesiapan pre project dalam membangun reaktor nuklir. Belum mendapatkan kesiapan project sebab proyeknya sendiri belum berjalan," Tambah Arhan Antariksawan, staf Badan Tenaga Atom Nasional.
Penilaian kesiapan pre project itu meliputi beberapa bidang, terdiri dari kesiapan sumber daya, kemampuan ekonomi dan kesiapan tempat. Soal kesiapan tempat misalnya, harus melihat beberapa parameter seperti bencana alam, potensi gempa dan banjir. Beberapa tempat sudah dijadikan alternatif pilihan, seperti Banten, Belitung dan Kalimantan.
Sementara terkait waktu pembangunan reaktor nuklir sendiri masih belum bisa ditentukan, sebab masih akan dibahas dengan beberapa pihak. Yang jelas, Indonesia berkompetisi dengan beberapa negara untuk pembangunan reaktor ini. Negara-negara lain yang dinyatakan IAEA siap untuk membangun reaktor nuklir adalah Yordania dan Vietnam.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment