“Ya pasti, wong adanya cuma itu. bagaimana kita tidak bisa terima? Ya nanti kita bangun sesuai kapasitas itu (Rp 2 triliun), sampai tingkatan mana, prioritas mana,” ucap Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono,saat rapat Komisi I DPR, Senin (18/10).
Semula, Panglima TNI enggan menjawab pertanyaan seputar hasil rapat tertutup dengan Komisi I DPR bersama jajaran Kementerian Keuangan, Kepala Bappenas dan Kementerian Pertahanan, yang membahas persoalan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Namun, setelah didesak mengenai berapa besarnya anggaran atau tambahan ideal untuk pemenuhan minimum essensial force (MEF), Laksamana Agus baru mau angkat bicara bahwa untuk anggaran MEF sudah ada shorting list. "Tinggal nanti komponen anggaran berapa kita lakukan sesuai asas prioritasnya. Karena itu, berbicara soal anggaran ideal atau penambahan anggaran, sebenarnya hal itu sudah ada program yang telah disusun," ujarnya.
Selanjutnya, lanjut Panglima, tinggal apakah Menkeu bisa mengalokasikan atau tidak. “Ini yang sedang dinegosiasi, kalau bisa kita jalan,” kilahnya.
Panglima menampik pandangan atau kabar bahwa rapat kerja kali ini mengalami deadlock, karena Menteri Keuangan Agus Martowardojo bersikukuh hanya akan memberikan tambahan anggaran untuk pertahanan sebesar Rp2 triliun. Padahal, tambahan yang diharapkan atau diasumsikan sebagaimana instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah sebesar Rp5 triliun. “Bukan, hanya sedang dicari terobosan,” tukasnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut ini menyebutkan beberapa alutsista yang akan menjadi prioritas dalam penggunaan anggaran tambahan, jika nanti disepakati antara pemerintah dan DPR. “Untuk bangun alutista. Ya termasuk kapal, pesawat, tank, ya termasuk kapal selam itu,” tandasnya
Sumber: KOMINFO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment