"Termasuk beredarnya rekaman penyiksaan terhadap seorang warga Papua yang seolah-olah dilakukan oleh aparat TNI," kata Moeldoko di Pontianak, Kamis.
Hal itu diperburuk dengan gencarnya media dalam negeri yang cenderung memberitakan hal-hal yang negatif sehingga dunia ikut-ikutan menyoroti setiap persoalan bangsa Indonesia.
"Ada indikasi pihak asing untuk memperkeruh suasana dengan tujuan membuat Indonesia semakin lemah sehingga bisa dimanfaatkan," kata Moeldoko.
Pangdam XII Tanjungpura mengimbau, agar seluruh masyarakat Indonesia meningkatkan kewaspadaannya agar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh provokator-provokator yang menginginkan terganggunya keamanan Indonesia.
"Mari kita galang persatuan dan kesatuan, tingkatkan kewaspadaan dan jangan mudah tergiring oleh situasi yang ingin memperkeruh keadaan," ujarnya.
Menurut dia, kenapa kasus video pemukulan oleh oknum TNI terlalu dibesarkan, padahal belum tentu itu benar. "Kalaupun terbukti, silakan proses secara hukum terhadap oknum pemukulan tersebut," katanya.
Moeldoko menyesalkan, tindakan media yang memberitakan tanpa terlebih dahulu mengecek kebenarannya.
"Kalau sekarang dunia terlanjur mempercayai video itu karena telah diberitakan meskipun belum tentu kebenarannya," kata Pangdam.
Bisa video itu rekayasa, karena Organisasi Papua Merdeka (OPM) pernah merampas senjata milik TNI, karena pelaku pemukulan badannya kekar dan berambut cepak lalu langsung dituding anggota TNI.
"Masyarakat saya minta berhati-hati, apalagi sekarang sudah didukung teknologi tinggi, sehingga bukan tidak mungkin hanya rekayasa yang ingin menyudutkan TNI," kata Moeldoko.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, adanya video penganiayaan terhadap seorang warga Papua yang diduga dilakukan oleh oknum TNI harus dibuktikan kebenarannya.
"Harus dipastikan dulu apa yang terjadi. Kalau memang ada prajurit yang salah, maka akan ditindak sesuai aturan yang ada," katanya.
Video yang menyudutkan anggota TNI muncul di Youtube. Dalam tayangan video berdurasi 1 menit dan berjudul "Indonesian army attacking West Papuan civilians in highland region" itu terlihat sejumlah orang yang memakai seragam TNI melakukan kekerasan pada warga Papua.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AD
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Pindad Pasok 82 Anoa TNI AD Sebesar Rp. 800 Miliar
- Menhan : TNI AD Ajukan 6 Triliun Untuk Pengadaan Helikopter Apache
- Juli, TNI AD Akan Diperkuat IFV Marder Dari Jerman
- KSAD : Harga BBM naik, TNI AD tunda beli Helikopter Apache
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Kasad Resmikan Penggunaan Area Latihan Militer TNI Di Simalungun
- Pengamat : Pengadaan MBT Leopard Tingkatkan Posisi Tawar Indonesia
- KSAD : 100 Tank Leopard Dari Jerman Akan Tiba Tahun Ini
- Menhan: Beli 114 tank Leopard, Indonesia dapat 50 tank
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Kemhan Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Helikopter Apache
- MBT Leopard TNI AD Akan Tiba Oktober 2013
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- Pengamat : Pengadaan Black Hawk Lebih Rasional
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- KASAD : Indonesia Beli Leopard, Agar Tidak Dilecehkan Negara Tetangga
- Wakasad Dimutasi Untuk Mengamankan Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment