Jakarta, DMC – Untuk mendukung tugas TNI dalam operasi militer selain perang, Kementerian Pertahanan (Kemhan) berkeinginan membangun Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang dapat digunakan untuk multi purpose. Sehingga, Alutsista yang akan dibangun disamping untuk mendukung tugas operasi militer untuk perang, juga dapat digunakan untuk operasi militer selain perang.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, saat menjadi pembicara pada Roundtable Discussion “ “Meningkatkan peran TNI dalam operasi militer selain perang untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional”, Kamis (21/10) di kantor Lemhannas, Jakarta.
Lebih lanjut Menhan mengatakan, TNI sebagai komponen utama pertahanan negara selain harus selalu siap setiap saat khususnya dalam tugas operasi militer untuk perang, TNI juga dituntut harus siap menjalankan tugasnya dalam operasi militer selain perang.
Untuk itu, pembangunan Alutsista TNI diharapkan tidak hanya untuk straight force namun juga dapat digunakan untuk kegiatan tugas operasi militer selain perang. Menhan mencontohkan pembangunan sebuah helikopter serbu atau serang, utamanya memang untuk serangan dari udara ke darat, namun disamping itu juga dapat digunakan untuk mengangkut pasukan dan logistik serta hal - hal yang sifatnya darurat atau emergency.
Menurut Menhan, saat ini Kemhan sudah mendapatkan license dari Bell untuk membangun Skuadron Bell 412 untuk memperkuat Alutsita TNI AD. Kemungkinan Skuadron Belt 412 akan dibangun lebih dari satu skuadron yang di antara nya akan ditempatkan di Batu Raja.
KRI Banda Aceh Dalam Tahap Penyelesaian
Sementara itu untuk TNI AL, lanjut Menhan adalah pembangunan kapal Landing Platform Dock (LPD). Kapal LPD ini dapat digunakan untuk mengangkut pasukan dan kegiatan kegiatan operasi militer selain perang. Menurut Menhan, pembangunan kapal LPD ini ongkosnya sepertiga dari pembangunan kapal perang freegat, karena kapal LPD tidak banyak menggunakan elektronik, dan peralatan avionik seperti yang ada di kapal - kapal perang modern.
Sedangkan untuk TNI AU, adalah pembangunan Skuadron Hercules yang saat ini masih kurang. Namun Kemhan berusaha agar dapat membangun satu skuadron Hercules yang kuat dimana ini juga sangat sesuai untuk mendukung kegiatan – kegiatan operasi militer selain perang.
Selain itu, untuk mendukung kegiatan operasi militer selain perang, saat ini tengah dibangun Peace Keeping Center di Sentul, Bogor dengan luas komples seluas kurang lebih sekitar 240 hektar. Peace Keeping Center tersebut dapat disebut sebagi Four in One yaitu antara lain dapat digunakan untuk kegiatan Peace Keeping Operation, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Humanitarian Assistant and Disasters Relief dan Standby Force.
Sumber: DMC
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment