Seperti diberitakan, Kementerian Keuangan hanya menyanggupi menyediakan anggaran tambahan sebesar Rp2 triliun dari Rp11 triliun yang dibutuhkan Kementerian Pertahanan dan TNI untuk melaksanakan renstra tahap pertama mewujudkan kekuatan pokok minimum atau minimum essential force. “Komitmen untuk modernisasi alutsista masih lemah,” ujarnya di Jakarta kemarin. Jika pemerintah memiliki komitmen yang serius,ujar Jaleswari, seharusnya politik anggaran dapat mengimplementasikan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang pentingnya pengembangan dan modernisasi alutsista TNI.
“Presiden telah menyatakan akan mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk modernisasi. Tapi, pemerintah kan tidak hanya presiden, ada juga menteri terkait.Harusnya Menteri Keuangan dan Bappenas dapat mempersiapkan sumber-sumber keuangan untuk membiayai,” ujarnya. Namun Jaleswari mengingatkan, dengan besarnya anggaran pertahanan yang dikelola Kementerian Pertahanan dan TNI dibutuhkan efisiensi serta transparansi.“
Alokasi anggaran harus ada perencanaan yang matang dan harus dikaitkan dengan kebutuhan prioritas,”katanya. Sementara, usai membuka Rapat Koordinasi Kesehatan Kementerian Pertahanan dan TNI di Kantor Kemhan kemarin, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan, jika kekuatan pokok minimum tidak terpenuhi bisa dipastikan akan menimbulkan risiko terjadinya pelanggaranpelanggaran atas wilayah kedaulatan Indonesia.
Dia melanjutkan, negara di kawasan Pasifik seperti Selandia Baru secara perlahan sudah meningkatkan kekuatan pertahanan dalam rangka perimbangan kekuatan di kawasan.“Kita pun perlu meningkatkan kekuatan tersebut dalam rangka perimbangan kekuatan di kawasan.Apalagi wilayah kita sangat strategis. Dan kita pun sudah di bawah minimum 30%,”ujarnya. Namun Purnomo mengakui, di sisi yang berbeda ada kekhawatiran dari otoritas keuangan akan terjadi kenaikan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Jadi,ada dua risiko di dua kutub yang berbeda. Satu risiko fiskal dua resiko kedaulatan.Tinggal hitung-hitungannya bagaimana kompromi itu bisa terjadi,” katanya. Sementara anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan mengatakan, penambahan atau pengurangan alokasi anggaran pada satu kementerian akan berdampak pada kementerian lainnya. Tetapi penguatan alutsista kita itu adalah kebutuhan, bahkan mutlak untuk saat ini.
“Tugas Menteri Keuangan-lah bagaimana menambahkan alokasi anggaran pertahanan sebagaimana diinginkan Kementerian Pertahanan dan didukung oleh Komisi I,”ujarnya. Namun,jika alokasi penambahan anggaran sektor pertahanan belum bisa dioptimalkan melalui kebijakan politik anggaran, perlu diformulasikan solusi lainnya.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment