
JAKARTA(SINDO) – Kebijakan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) merupakan instruksi langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Karena itu, menteri terkait anggaran seharusnya menyiapkan kebijakan yang mendukung instruksi tersebut.
Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mengatakan Presiden SBY telah berulang kali menyatakan pentingnya modernisasi alutsista. Menteri Pertahanan pun telah melaporkan rencana penambahan anggaran alutsista sebesar Rp 50 triliun untuk rencana strategis tahap I (2011–2014) kepada Presiden. “Presiden telah memerintahkan dan sudah menyetujui penambahan anggaran,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Karena itu, menteri-menteri terkait seperti Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas seharusnya menyiapkan kebijakan- kebijakan untuk mendukung instruksi Presiden tersebut. “Menteri terkait seharusnya bekerja dengan menyiapkan kebijakan dan seharusnya tidak mengeluh,” katanya. Rabu (20/10) dalam rapat kerja yang berlangsung alot,pemerintah dan Komisi I DPR akhirnya sepakat menutup kekurangan anggaran untuk modernisasi,pemeliharaan, dan perawatan alutsista TNI untuk rencana strategis tahap I (2011–2014) sebesar Rp50 triliun.
Dalam rapat kerja sebelumnya Senin (18/10), Menteri Keuangan Agus Martowardojo hanya menyanggupi pengalokasian lagi Rp2 triliun untuk kebutuhan pertahanan pada tahun 2011 dibandingkan kebutuhan sebesar Rp11 triliun. Pemenuhan kekurangan tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tahun anggaran 2011, yakni Rp2 triliun yang diambil dari dana optimalisasi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 dan Rp 9 triliun akan diupayakan melalui APBN Perubahan. Anggota Komisi I Effendi Choirie menegaskan pemenuhan Rp 11 triliun baik dalam APBN maupun APBN-P 2011 harus benar-benar diadakan tidak sekedar diupayakan.“
Jangan cuma diupayakan,tapi harus diadakan.Anggaran kita sekian ribu triliun,tapi masaksusah sekali untuk memenuhi demi kepentingan kedaulatan,”ujarnya. Anggota Fraksi PKB ini pun menyampaikan perlu adanya efisiensi dalam pembelian alutsista. “Selama ini TNI kalau beli sesuatu itu ketengan dan itu lebih mahal. Harus dengan multi-years akan lebih murah, jadi ada efisiensi,” katanya. Seperti diketahui, kebutuhan anggaran untuk rencana strategis tahap I membutuhkan total dana Rp150 triliun.
Namun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menganggarkan Rp100 triliun. Kekurangan Rp50 triliun dianggarkan secara bertahap setiap tahun dan untuk 2011 ditentukan Rp11 triliun. Saat penyerahan tiga helikopter serang jenis MI-35P kepada TNI AD di Skuadron-21 Lapangan Terbang Pondok Cabe, Rabu (20/10), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, untuk menjaga kedaulatan bangsa,harus ada payung kekuatan persenjataan yang modern dan untuk membangun persenjataan modern membutuhkan biaya yang besar.
“Tidak ada kompromi dalam mempertahankan kedaulatan dan menjaga keutuhan.Ini harus dipayungi alutsista yang modern dan membutuhkan ongkos yang mahal,” katanya. Purnomo menambahkan, ke depan Kementerian Pertahanan akan terus membangun skuadron helikopter serang dan serbu. Dia pun mengingatkan agar helikopter tersebut harus dalam kondisi siap tempur.
“Pemeliharaan harus baik karena pembelian menggunakan uang rakyat,”tandasnya. Dengan tambahan tiga helikopter tersebut TNI AD memiliki total 11 helikopter generasi baru. Lima helikopter serang MI-35 P dan enam helikopter serbu jenis MI- 17V-5. Tiga helikopter tersebut dibeli dari Rusia seharga 56,1 juta USD yang juga mencakup persenjataan dan amunisi serta pelatihan bagi para calon awak pesawat di Rusia.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
0 komentar:
Post a Comment