ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, June 3, 2011 | 7:18 PM | 1 Comments

    Analisis : Australia Harus Waspada Dengan Pengadaan Alutsista AS Ke Indonesia

    Canberra (WDN/MIK)- LSM Fitra Indonesia akan memaksa Komisi I DPR RI untuk membeberkan transparansi besarnya anggaran untuk pertahanan dalam kunjungannya selama enam hari ke AS pada bulan mei. Menurut LSM ,rombongan komisi I tersebut melakukan kunjungannya ke AS untuk melakukan negosiasi pengadaan pesawat tempur F-16 A/B dan alutsista dari AS kepada TNI.

    Pengadaan pesawat tempur tersebut sebenarnya tidak masalah, tetapi kunjungan tersebut menandai peristiwa hubungan militer antar kedua negara terus meningkat. Dengan hubungan diplomatik Obama yang dekat dengan Indonesia akan menyebabkan peningkatan pengadaan alutsista dari AS yang menyebabkan ancaman serius bagi Australia.

    Seharusnya Australia tidak terkejut menanggapi meningkatnya Indonesia untuk melakukan pengadaan alutsista AS dengan begitu cepat setelah AS menandatangani bilateral kemitraan komprehensif pada bulan november 2010. Pada tahun 1999 Kongres AS telah melakukan embargo terhadap pengadaan alutsista ke Indonesia yang sekarang AS telah mencabut embargo terhadap Indonesia beberapa waktu yang lalu. Sejak tahun 2001, AS memberikan bantuan kepada Indonesia untuk kerjasama kontra-terorisme,anti perompakan, tanggap bencana dan penjaga perdamaian PBB.

    Tranformasi demokrasi yang dilakukan Indonesia dan upaya untuk memperbaiki catatan hak asasi manusia yang dilakukan TNI membuat pembaharuan pada tahun 2010 dengan adanya peningkatan hibungan pertahanan AS dengan Kopassus dan ditandai dengan melakukan latgab bersama dengan pasukan AS. Hal ini juga membuka kembali pasar alutsista AS ke Indonesia.

    Dengan semakin meningkatnya kekuatan diplomatik dan ekonomi membuat Indonesia berusahan untuk meningkatkan pengaruh regional dengan melakukan pengadaan alutsista dari AS. Selain itu Indonesia melakukan pengadaan alutsista AS merupakan ujian utama dalam komitmen AS untuk melaksanakan CPA yang menyebabkan TNI AU memiliki kombinasi alutsista dari AS, Inggris, Rusia dan China sebagai langkah awal.

    Indonesia saat ini yang merupakan ketua ASEAN, menyebabkan AS tidak mungkin menahan permintaaan Indonesia yang relatif wajar. AS memiliki alasan tersendiri untuk menjadikan Indonesia sebagai pangsa utama AS. AS sadar peran pentingnya Indonesia dikawasan dan kemampuannya untuk memberikan pengaruh AS di Asia Pasifik. Keberhasilan ekonomi Indonesia, membuat Indonesia sebagai mitra penting AS untuk mengembangkan diplomatik AS di kawasan regional.

    Sebaiknya Australia mempersiapkan diri dengan adanya peningkatan pengadaan alutsista AS ke Indonesia, meskipun pengadaan F-16 A/B bukanlah ancaman serius bagi Australia tetapi muncul pertanyaan apakah AS memilih Australia atau Indonesia untuk menjadi pangsa pasar alutsistanya.

    Dengan terus membina hubungan kerjasama pertahanan antara AS dan Indonesia dapat ditorelir oleh Australia. AS dan Australia ingin Indonesia menjadi lebih kuat dalam rangka untuk melakukan pengamanan dikawasan regional. Namun tidak seperti AS, kedekatan geografis dengan Indonesia membuat Australia harus menerima untuk menjadikan Indonesia kuat dalam kekuatan udara maupun maritim.

    Sumber: Lowyinterprete

    Berita Terkait:

    1 komentar:

    Indra Sutedja Dwiwangsa said...

    sudah seyogyanya australia harus menerima apa yang sudah seharusnya indonesia rasakan untuk saat ini dan kedepan.........

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.