ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, October 9, 2011 | 8:55 AM | 0 Comments

    Kemampuan Landing Dan Take Off NC-295 Lebih Bagus Dari Pada CN-235

    Jakarta - Menjelang azan salat Jumat di Lanud Halim Perdanakusumah, kemarin,pesawat yang beberapa jam lalu mengudara dari landasan itu kembali mendarat.

    Pesawat kembali ke skuadron 2 setelah menyelesaikan misi demo flight ke Lampung. Turun dari dalam pesawat tersebut rombongan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.Sjafrie dan rombongan sedang menguji bagaimana kecanggihan pesawat jenis baru NC-295 itu. NC-295 merupakan produk dari kerja sama PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan perusahaan Airbus Military dari Spanyol. Demo flight dengan tim penerbang dari Airbus Military, yakni pilot Capt Alejandro Madurga Cruz,co-pilot Bernardo Saez de Benito, flight mechanic Yose Maria Gomez, dan flight test engineer YuanYose Baeza tersebut berjalan mulus.

    Pesawat ini tiba dari tempat pembuatannya di Spanyol dua hari lalu dan telah diuji coba untuk pengangkutan mobil kepresidenan di Bandung, Kamis (6/10). Meski ini pesawat angkut militer,dalam uji coba kemarin pesawat mampu take off dan landing dengan halus layaknya pesawat komersial. Wartawan,termasuk SINDO yang berkesempatan untuk mengikuti test flight,merasakan sendiri hal itu.“Kita menikmati penerbangan yang banyak, di antara penumpang tidak tahu bahwa ini ternyata sudah take off karena cukup halus,”kata Sjafrie.

    Di Lampung,pada take off kedua,pesawat sempat melakukan pendaratan di landasan rumput.NC-295 juga memiliki kemampuan short take off, yakni hanya dalam jarak 600 meter.Kemampuan ini diperlukan untuk penerbanganpenerbangan emergensi yang membutuhkan lapangan terbang cukup pendek saja. Sjafrie dan pejabat lain seperti dari DPR,penerbangan TNI Angkatan Darat,TNI AU,TNI AL,serta Polri juga sempat menjajal kokpit pesawat. Mereka mencoba bagaimana menggunakan auto pilot, salah satu dari sistem yang dimiliki NC-295.

    “Kemhan berkepentingan untuk mencoba dan mengajak seluruh stakeholder melihat sejauh mana kita mendapatkan hasil produksi yang membanggakan,” kata dia. NC-295 merupakan produk yang prosesnya dimulai pada 1996.Pesawat ini merupakan pengembangan dari CN-235 dengan badan yang diperpanjang 3 meter dan mesin diperbesar 1,5 kali.“Dengan engine yang lebih kuat,kita bisa take off dan landing yang lebih pendek daripada CN-235,”kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso menguak rahasia kenapa pesawat tidak terlalu membutuhkan landasan terbang yang panjang.

    Sebenarnya NC-295 mampu memperlihatkan kinerja yang lebih baik ketimbang hasil uji coba.Dia bisa take off atau landing dari jarak yang lebih pendek daripada ketika demo flight.Tapi,itu tidak dilakukan karena penerbangan uji coba kemarin dianggap sebagai VIP flight yang harus mengutamakan keselamatan. Pesawat yang dirancang untuk angkut militer dan bantuan kemanusiaan ini memiliki alat perlindungan diri yang telah teruji di lingkungan berbahaya seperti Irak dan Afghanistan.

    Pelindung meliputi pelindung kokpit, alat deteksi radar,misil,dan laser.NC-295 juga punya pilihan kapabilitas mengisi bahan bakar di tengah penerbangan meski pesawat ini mampu terbang selama 10 jam nonstop tanpa harus mengisi ulang bahan bakar. Indonesia patut berbangga dengan pesawat ini.Sebab,60% komponen dari pesawat tersebut dibuat oleh PT DI.Semua komponen yang ada dalam CN- 235 juga ada di NC-295.

    Sumber : SINDO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.