ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, March 26, 2012 | 4:27 PM | 0 Comments

    Wamenhan Jelaskan Rencana Pembelian Pesawat Tanpa Awak Kepada DPR

    Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengakui bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah merencanakan pembelian empat unit pesawat tanpa awak dari Filipina yang juga menggunakan teknologi dari Israel.

    "Dalam hal ini yang kita beli adalah teknologinya," kata Sjafrie dalam raker dengan Komisi I DPR, Senin (26/3).

    Sjafrie mengatakan, status kontrak untuk pembelian pesawat tanpa awak ini belum efektif dan belum ada dana keluar dari negara. Sebab, saat ini Kemhan tengah menunggu pencairan dana yang masih dibintangi DPR.

    "Yang paling spesifik dalam masalah pembelian empat pesawat tanpa awak ini dengan nilai 16 juta dolar AS, apabila kita bisa menyetujui hingga kontrak efektif, maka akan menerima pesawat itu dalam waktu 18 bulan setelah kontrak itu," ujarnya,

    Hal yang perlu diketahui, kata Sjafrie, kemampuan operasional pesawat tanpa awak ini adalah radiusnya 200 km dan dapat menjadi 400 km, dapat dioperasikan secara otomatis dan manual, serta dapat terbang selama 20 jam.

    Sjafrie juga mengatakan, perusahaan asal Filipina, Kital Philippines Corporation (KPC) adalah penyedia pesawat tanpa awak ini.

    "Dia yang mengintegrasikan antara mesin buatan Italia dan infrastruktur yang ada di Filipina, dan tekhnologi yang berasal dari Israel. Kami membeli teknologi. Ini yang perlu Bapak-bapak ketahui bahwa kita tidak membeli ke Israel, tetapi membeli teknologi sebagai bagian yang terintegrasi ke dalam sistem yang ada di pesawat tersebut. Sehingga kami berhubungannya ya ke perusahaan asal Filipina, Kital Philippines Corporation (KPC) itu. Dan kami tidak berhubungan dengan Israel," tegasnya.

    Sumber : Jurnal Parlemen

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.