Jakarta - Dalam upaya untuk menikahkan para prajuritnya, People Liberation Army of China alias Tentara Pembebasan Rakyat China berjanji untuk membantu para kadernya
menemukan cinta. Hal itu dilakukan setelah pemerintah negeri Tirai Bambu melarang para prajuritnya menggunakan internet untuk mencari teman kencan.
Alasannya, pemerintah China khawatir akan ada informasi rahasia yang bocor apabila para prajurit diberi kesempatan menggunakan internet. Peraturan baru itu juga melarang para prajurit menulis blog atau buku harian online dan menggunakan situs jejaring sosial.
"Prajurit ditempatkan di perbatasan, seperti Tibet. Beberapa memiliki kesempatan untuk melakukan kontak dengan dunia luar, tapi banyak juga di antaranya punya motif tersembunyi untuk mencari informasi rahasia dari prajurit. Tentunya itu dapat mengancam keselamatan para tentara," ujar Jigui, salah seorang prajurit yang bertugas di pangkalan Xigaze, Tibet.
Lalu apa solusinya? Rencananya akan dilakukan pertemuan untuk membahas 'perjodohan' antara prajurit yang belum menikah dengan sebuah lembaga swadaya
masyarakat, yaitu All China Women Federation.
Seperti dikutip detikINET dari Bignews Network, Rabu (30/6/2010), diharapkan dengan perjodohan ini, para prajurit bisa segera menikah tanpa khawatir akan adanya kebocoran informasi.
"Internet sangat rumit dan kita harus selalu waspada terhadap perangkap online," tutur Wan Long selaku komisaris politik dari sebuah resimen di Guangzhou.
Sumber: DETIK NET
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment