"Ancaman insurjensi (pemberontakan bersenjata) di wilayah pemukiman atau perkotaan ada kecenderungan mulai terlihat. Karena itu ,dalam beberapa bulan ke depan kami akan adakan latihan operasi insurjensi di pemukiman atau perkotaan," katanya menjawab ANTARA di Jakarta, Selasa.
Usai memimpin serah terima jabatan Panglima Kodam Jaya dari Mayjen TNI Darpito Pudyastungkoro kepada penggantinya, Mayjen TNI Marciano Norman, kemudian Kasad Jenderal TNI George Toisutta menambahkan, latihan operasi insurjensi itu akan dilaksanakan oleh satuan-satuan khusus TNI AD termasuk Satuan 81 penanggulangan teror Kopassus dan Raiders.
"Ini bukan latihan antiteror tetapi meski skalanya kecil, memiliki dampak yang besar," kata Kasad.
George mengatakan, latihan operasi insurjensi di wilayah permukiman atau perkotaan akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia secara serentak.
Kasad menegaskan, penanganan pemberontakan bersenjata menjadi kewenangan TNI, berbeda dengan terorisme yang masih menjadi kewenangan Polri.
"Namun jika Polri meminta bantuan TNI untuk penjanganan terorisme, kita siap bantu sesuai UU No.34 Tahun 2004 tentang TNI," katanya.
Pada kesempatan itu, George menekankan, terorisme masih menjadi ancaman serius bagi seluruh komponen bangsa sehingga perlu kerja sama dan koordinasi dari semua elemen masyarakat terutama TNI dan Polri.
Sumber: DEPHAN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment