JAKARTA (Suara Karya): Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio mengatakan, keberadaan 12 sistem radar intai terintegrasi (integrated maritime surveillance system/IMSS) hibah dari Amerika Serikat di sepanjang Selat Malaka cukup efektif untuk mengurangi potensi kerawanan maritim.
"Kita harapkan kerawanan terus menurun dengan adanya IMMS ini," ujar Marsetio saat dihubungi Suara Karya di Jakarta, Selasa (29/6).
Sebelumnya, Marsetio menghadiri acara penyerahan bantuan IMSS dari pemerintah AS kepada pemerintah Indonesia di Batam. Bantuan IMMS diserahkan Duta Besar AS Cameron R Hume kepada pemerintah Indonesia melalui Irjen Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI Gunadi.
Marsetio mengatakan, IMSS memiliki kemampuan sangat besar untuk mendukung pengamanan laut dan mencegah aksi teror di laut. Selain itu, sistem terintegrasi ini cukup membantu keselamatan pelayaran.
IMSS adalah sistem yang dibangun dan dikembangkan pemerintah AS di Perairan Selat Malaka dan Selat Singapura dalam rangka kerja sama keamanan maritim. IMSS terdiri atas posal (pos TNI- AL) satuan radar (CSS) dan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal).
IMSS di Selat Malaka dilengkapi 10 CSS yang terletak di pantai Sumatera yang menghadap Selat Malaka. Puskodal Batam mampu menampilkan situasi laut yang dapat dilihat pada waku yang sama, memiliki komando kendali yang tidak terpengaruh oleh gangguan frekuensi, memonitor seluruh pergerakan kapal di laut yang memasang AIS maupun vessel tracking identification system dengan penggelaran alutsistanya.
"Keberadaan IMSS cukup penting untuk memantau lalu lintas kapal dan keamanan di perairan Selat Malaka. Mengingat Selat Malaka merupakan perairan internasional yang ramai dilewati oleh kapal-kapal dari berbagai negara, sehingga rawan tindak kejahatan di laut.
Peluang Investasi
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara mengatakan, keamanan perairan di Selat Malaka sangat penting bagi perkembangan dan diperlukan untuk membuka peluang investasi bagi daerah tersebut. "Sebagai jalur transportasi laut, Selat Malaka punya kontribusi besar terhadap Indonesia," ujarnya.
Pascapengoperasian IMSS, dia mengatakan, tingkat kejahatan di Selat Malaka terus menurun. Bahkan, angka kejahatan nihil. Hal ini, karena didukung oleh sistem pengamanan dan peralatan canggih untuk pengamanan perairan.
"IMSS merupakan program lama kerjasama AS dan Indonesia. Pembangunan dan pengoperasiannya dilakukan bertahap. Hasilnya cukup bagus," ujar Herry.
Sementara itu, Duta Besar AS Cameron R Hume mengharapkan, bantuan IMSS yang diterima pemerintah Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mengamankan perairan Selat Malaka. "Bantuan ini untuk memberikan keamanan bagi kapal kami," katanya.
Sumber: SUARA KARYA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment