SEOUL, KOMPAS.com — Pemerintah Korea Utara, Selasa (29/6/2010), memperingatkan, setiap ancaman yang disengaja selama latihan gabungan angkatan laut Amerika Serikat dan Korea Selatan bisa berpotensi memicu perang.
Ancaman ini dilaporkan surat kabar menyusul ketegangan hubungan antar dua Korea setelah Korsel menuduh Korut berada di belakang tragedi tenggelamnya kapal perang Korsel.
Minju Josun, surat kabar milik pemerintah, menuduh Korsel dan AS sengaja membangun opini yang mengarahkan Korut sebagai pihak yang bertanggung jawab.
"Ini merupakan peringatan keras, setiap ancaman yang ditimbulkan selama latihan gabungan militer AS dan Korsel akan dengan mudah memicu bentrokan bersenjata dan berakhir ke perang total," katanya, sambil menyatakan bahwa provokasi yang dilakukan AS-Korsel tersebut sangat berbahaya.
Amerika Serikat dan Korea Selatan merencanakan latihan gabungan angkatan laut khusus untuk unjuk kekuatan dalam menanggapi serangan rudal Korut.
Belum diketahui kapan latihan gabungan militer ini akan dilakukan.
"Jika negara imperialis AS mengambil alih pimpinan militer dan berencana menyerang utara. Langkah tersebut akan memicu perang baru di Semenanjung Korea. Pasukan militer kami tidak takut. Kami (pasukan militer yang didukung warga) akan melawan para penjajah hingga titik darah terakhir untuk mencapai kemenangan," demikian tulis surat kabar itu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment