KENDARI, KOMPAS.com - kapal AL Australia "Leeuwin" merapat di pelabuhan Kendari, Sulawesi Tenggara selama enam hari. Komandan kapal, Philip Hiaty dan kepala pangkalan TNI AL di Kendari, Kolonel Yuwono, berkata kepada wartawan di Jakarta, Jumat
kedatangan mereka di Kendari adalah untuk rekreasi dan istirahat setelah berlayar dari Papua Nugini.
"Namun kami juga akan menggunakan kesempatan untuk mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama dengan TNI AL Indonesia terutama pangkalan TNI AL di Kendari," katanya.
Dia mengatakan memilih dermaga di Kendari karena budaya daerah yang masih asli serta berbagai objek wisata di wilayah tersebut.
"Saya ingin berterima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tenggara dan Kendari khususnya untuk keramahan mereka dalam menerima kita," katanya.
Philip mengatakan Leeuwin, diawaki oleh 65 kru, yang merupakan kapal militer. Namun kapal berusia 10-tahun bukanlah kapal perang, tapi sebuah kapal oseanografi atau penelitian milik Angkatan Laut Australia. Oleh karena itu tidak membawa peralatan militer, katanya.
"Meskipun ini yang pertama bagi kami (para kru) yang akan di Kendari, kapal ini pernah merapat di sini beberapa tahun lalu saat di perjalanan yang sama," katanya.
Sementara itu Kolonel Yuwono mengatakan ia telah membuat persiapan untuk menyambut kapal sebelumnya.
"Kami memimpin ketika itu memasuki Teluk Kendari yang sempit dan berliku sehingga tidak ada kendala ," katanya.
Menurut rencana kapal berbobot 2.250 ton akan berangkat ke Australia pada tanggal 6 Juli. Salah satu obyek wisata untuk dikunjungi oleh kru adalah air terjun Moramo.
Sumber: KOMPAS / MIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment