Wawancara khusus dengan Al Jazeera ini ditayangkan pada Kamis (24/6/2010). Kepada Al Jazeera, Patrialis mengatakan pemerintah terus melakukan program deradikalisasi terhadap anggota Jamaah Islamiyah.
"Kalau ada yang marah dengan Israel jangan membom di sini tapi di Israel. Kalau perlu kita kasih senjata, kita kasih uang, keluarganya kita jaga. Itu lebih bagus daripada menyerang di Indonesia dan membunuh orang tak berdosa," kata Patrialis.
Namun Patrialis buru-buru meluruskan bukan artinya dia mendukung kekerasan. "Tentu bukan dengan kekerasan, tapi datang kesana dan membantu proses perdamaian," kata Patrialis.
Pernyataan ini membuat berang Israel. Pejabat Kemlu Israel Yigal Palmor kepada Al Jazeera mengatakan ucapan Patrialis ilegal.
"Adalah imoral dan ilegal untuk mendukung aksi teroris di negara lain. Dia harus lebih berhati-hati dengan ucapannya," kata Palmor.
Sementara Jubir Presiden Dino Patti Djalal, juga kepada Al Jazeera, mengatakan ucapan Patrialis bukanlah cermin kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendukung aksi teror. Namun Patrialis hanya menangkap perasaan masyarakat Indonesia yang marah dan kecewa terhadap kekerasan yang dilakukan Israel termasuk kepada sejumlah relawan Indonesia di kapal Mavi Marmara.
"Masyarakat Indonesia marah atas aksi Israel terhadap Flotilla yang juga melukai beberapa relawan Indonesia. Dia (Menkum HAM) hanya mengekspresikan perasaan masyarakat dengan cara dia," tutupnya.
Sumber: DETIK NEWS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment