Warsawa (ANTARA News) - Amerika Serikat akan menggelar rudal-rudal pencegat SM-3 di Polandia antara 2015 dan 2018 berdasar rencananya untuk mempertahankan sekutu-sekutu NATO-nya di Eropa dari kemungkinan serangan Iran, kata seorang pejabat Polandia, Kamis.
Rudal-rudal pencegat itu, yang ditargetkan terhadap rudal balistik jarak dekat dan jarak menengah, merupakan bagian dari sistem pertahanan rudal yang telah diubah dari Presiden AS Barack Obama, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Sistem itu akan menggantikan rencana era Bush bagi Polandia dan Republik Ceko untuk menampung elemen-elemen perisai pertahanan rudal yang ambisius untuk mempertahankan diri dari kemungkinan serangan jarak jauh dari Iran.
"Menteri Pertahanan Polandia Bogdan Elich mengatakan Amerika telah berjanji untuk membawa SM-3-SM-3 ke sini setelah 2015 tapi secara definitif sebelum 2018," jelas jurubicara pertahanan Janusz Sejmej.
Rusia berkeberatan sekali pada rencana pertahanan rudal awal presiden George W. Bush, tapi menyampaikan keprihatinan yang lebih lembut pada usulan Obama itu.
PM Polandia Donald Tusk telah memberikan isyarat kesiapan pemerintahnya untuk berpartisipasi dalam sistim Obama yang telah diubah itu dalam kunjungan Wakil Presiden AS Joe Biden ke Warsawa Oktober tahun lalu.
Menlu AS Hillary Clinton akan mengunjungi Warsawa, Polandia selatan, Sabtu, tempat ia dan Menlu Polandia Radek Sikorski akan menandatangani amandemen bagi perjanjian perisai rudal 2008 yang dicapai dengan pemerintah Bush.
Menurut sebuah perjanjian terpisah, AS akan mengirim sederetan dari sejumlah deretan rudal Patriot-nya, disertai dengan 100 personil, dari lokasi tetapnya di Jerman untuk melatih tentara Polandia. Deretan Patriot itu akan berada di Polandia selama sebulan dalam setiap tiga bulan.
Polandia telah dikagetkan oleh kebijakan luar negeri Rusia yang lebih tegas terhadap bekas Uni Soviet, khususnya di Georgia, dan perjanjian Patriot tersebut dianggap penting secara simbolis untuk menekankan komitmen AS pada keamanannya.
Kunjungan Hillary Clinton yang akan datang ke Polandia dan bekas repblik-republik Soviet Ukraina, Georgia, Armenia dan Azerbaijan sebagian dimaksudkan untuk mencoba menghilangkan kekhawatiran mereka bahwa upaya Washington untuk memperbaiki hubungan kembali dengan Moskow mungkin akan mengorbankan mereka.
Sumber:ANTARA
Berita Terkait:
Rudal
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Lanud Supadio Dilengkapi Dengan Rudal QW 3
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Menhan Berharap Keberhasilan Alih Teknologi Rudal, Awal Kemandirian Alutsista
- PT DI Rancang Peluru Balistik
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- KSAL Puas Dengan Hasil Tes Rudal Strategis Milik TNI AL
- KRI Owa-354 Berhasil Tenggelamkan Kapal Dengan Rudal Yakhont
- TNI AL Akan Meluncurkan Rudal Yakhont Di KRI Nanggala?
- TNI AL Akan Ujicoba Senjata Strategis
- Connie : Pesawat Jet Tempur Tanpa Rudal Jarak Jauh Tak Ada Gunanya
- AS Jual Rudal F-16 Kepada Indonesia Sebesar $ 25 Juta Dollar
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Menuju Kemandirian Indonesia Dalam Membuat Rudal
- Dandepohar Buka Pendidikan Pelatihan Teknisi Rudal QW-3
- PM Cameron Tawarkan Rudal Starstreak Kepada TNI
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Menhan : C-705 Nantinya Akan Dipasang Sepajang Perbatasan NKRI
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
POLANDIA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Komisi I : Peluru Kendali Buatan Polandia Mengecewakan
- Dubes Polandia Desak Kemhan Untuk Merealisasikan Kerjasama Pertahanan Yang Sempat Tertunda
- English News : Polish trainer contest attracts five bidders
- Korsel Promosi T-50 GE Ke AS
- Rusia Kecam Rudal Amerika di Polandia
- Mei, Polandia Terima Rudal AS
- Presiden Polandia Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
- Polandia Luncurkan Helikopter Black Hawk
- Menhan Menerima Dubes Polandia dan Belanda Bicarakan Kerjasama Pertahanan
0 komentar:
Post a Comment