Jakarta, DMC - Kementerian Pertahanan melalui Sekretariat Jenderal (Setjen) menggelar Rapat Percepatan Akuntabilitas dan Review Laporan Keuangan Unit Organisasi (UO) Kemhan Semester I Tahun Angggaran 2010, Selasa (29/6) di kantor Kemhan, Jakarta. Rapat ini diselenggarakan dalam rangka rekonsiliasi, akselerasi akuntabilitas laporan keuangan UO. Kemhan dan review secara terpadu untuk semester I Tahun Anggaran 2010.
Rapat dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Marsdya TNI Eris Herriyanto, S.IP, M.A, dan dihadiri sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkungan Kemhan. Rapat berlangsung selama 15 hari, diikuti para pejabat di Bagian Umum dan Proglak dari Satker- satker di lingkungan UO. Kemhan. Hadir pula Tim Pemeriksa dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sekjen Kemhan dalam sambutannya mengatakan, pada laporan keuangan tahun 2008, Kemhan sudah berhasil meningkatkan opini dari disclaimer menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Sedangkan untuk tahun 2009, meskipun masih sama mendapatkan opini WDP, namun ada sejumlah peningkatan – peningkatan.
Menurut Sekjen, Kemhan sudah berupaya untuk memperbaiki laporan keuangan sehingga kualitas laporan keuangan makin lama makin baik. Namun demikian, Kemhan masih menilai hal itu belum optimal. Menteri Pertahanan telah menargetkan untuk tahun 2010, Kemhan mencapai sasaran opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP).
Untuk mencapai sasaran itu, lebih lanjut Sekjen Kemhan meminta kepada seluruh jajaran Kemhan untuk melaksanakan percepatan perbaikan dalam laporan keuangan. “Kepada seluruh Kepala Satker di lingkungan UO. Kemhan untuk lebih cermat, disiplin dan akuntable dalam pengelolaan anggaran”, tambah Sekjen Kemhan.
Sekjen Kemhan menjelaskan beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dengan Sistem Informasi Manajemen Akutansi (SIMAK) BMN harus diperbaiki untuk tahun - tahun yang akan datang.
Kegiatan pengelolaan BMN dengan SIMAK BMN hendaknya menjadi prioritas utama di masing - masing Kepala Satker, karena dengan perbaikan SIMAK BMN Kemhan dapat menyelamatkan asset-aset negara yang dipertanggungjawabkan kepada Kemhan.
Mengakhiri sambutannya, Sekjen Kemhan berharap agar melalui kegiatan rapat ini akan dihasilkan suatu hal yang positif bagi perkembangan kemajuan laporan keuangan Kemhan, sehingga tercapai sasaran yang dinginkan Menhan pada laporan keuangan Kemhan tahun 2010 ini yaitu mendapat predikat WTP.
Sementara itu, salah satu pejabat perwakilan dari Tim Pemeriksa BPK Dian Primantato mengatakan, beberapa waktu lalu BPK telah menyampaikan hasil laporan keuangan Kemhan tahun 2009 dengan opini WDP.
Menurut Dian Primantato, kalau dibandingkan laporan keuangan Kemhan tahun 2009 dengan tahun 2008 tidak berubah, namun BPK mencatat terdapat peningkatan dalam aspek perbaikan sistem dan prosedur akuntansi. Meskipun secara umum terjadi peningkatan sistem dan prosedur, BPK mencacat masih ada yang masih perlu diperbaiki.
“Kalau dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 2008 pengecualiannya masih pada peralatan dan kesediaan, maka tahun 2009 yang baru lalu pengecualiannya sudah terbatas kepada beberapa transaksi saja”, jelasnya.
Dian Primantato menyampaikan, bahwa BPK mengapresiasi langkah Kemhan melakukan review untuk semester I TA. 2010 yang merupakan langkah yang tepat untuk percepatan perbaikan. “Semakin dapat mendeteksi kelemahan sedini mungkin maka semakin cepat pula perbaikan itu bisa dilakukan”, ujarnya.
Ditambahkannya, BPK berharap hasil dari rekonsialisasi dan review semester I TA. 2010 ini akan dapat memberikan manfaat bagi laporan keuangan Kemhan tahun 2010 minimal untuk tingkat UO. Kemhan. Kalau UO. Kemhan dapat membuat laporan keuangan yang handal dan akurat maka hal ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi UO. yang lain.
“Paling tidak UO. lain dapat melihat bahwa sebenarnya dengan kerja keras, kerjasama dan koordinasi maka opini terbaik WTP itu bukan suatu hal yang mustahil”, tambahnya lagi.
Sumber: DMC
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
0 komentar:
Post a Comment