SEOUL--MI: Korea Utara menuduh Amerika Serikat membawa "senjata-senjata berat" ke desa gecatan senjata Panmunjom dan memperingatkan akan melakukan tindakan balasan militer yang kuat jika senjata itu tidak ditarik, Senin (28/6).
Misi militer Amerika Serikat di desa itu mengatakan pasukan AS dan Korea Selatan mengirim senjata-senjata itu Sabtu (26/6) pagi, tetapi tidak menjelaskan lebih jauh.
"Pemasukan senjata-senjata berat ke daerah itu sekitar ruang konferensi tempat pasukan bersenjata kedua pihak berada dalam konfrontrasi akut, adalah satu provokasi yang telah dipersiapkan yang bertujuan memicu satu konflik militer serius," kata kantor berita resmi KCNA mengutip pernyataan militer dalam satu pesan protes kepada pasukan AS.
Korea Utara mengancam akan melakukan "tindakan-tindakan balasan militer yang kuat" di daerah itu, satu daerah wisata penting bagi para pengunjung ke Korea Selatan, kecuali senjata-senjata itu ditarik. Panmunjom, di dalam Zona Demiliterisasi yang membagi dua semenanjung Korea, adalah tempat pertemuan-pertemuan sporadis antara militer-militer kedua pihak.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953, senjata-senjata berat dilarang ditempatkan di desa itu.
"Imperialis AS dan pasukan boneka Korea Selatan jangan melupakan kekalahan pahit mereka enam dasawarsa lalu," kata militer Korut, mengacu pada pernyataannya bahwa pihaknya menang dalam perang itu. Seorang juru bicara militer AS, yang memiliki 28.500 tentara di Korsel mengatakan phaknya sedang memeriksa berita itu.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment