BEIJING, KOMPAS.com - China bukan merupakan ancaman militer bagi tetangganya, kata menteri pertahanan negara itu Liang Guanglie dalam forum para menteri pertahanan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Rabu.
Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, pada forum yang sama di Veitnam, Selasa, memberikan sentilan ringan tentang ketegangan di kawasan itu, merujuk pada sengketa teritorial dan agresivitas, tapi menghindari kritik langsung terhadap China. "Amerika Serikat tidak berpihak pada persaingan klaim teritorial, seperti di Laut China Selatan," kata Gates. "Persaingan klaim harus diselesaikan secara damai, tanpa kekerasan atau paksaan, melalui proses diplomatik kolaboratif, dan sesuai dengan hukum internasional," tambahnya sebagaimana dilaporkan CNN.
Beijing mengatakan, sebagian besar wilayah Laut China Selatan milik China. Konflik terkait teritori perairan dan pulau-pulau, serta sumber daya alam yang terkandung di dalammnya merupakan sumbu konflik di wilayah Asia-Pasifik. "China menerapkan kebijakan pertahanan yang defensif terkait dengan alam," kata Liang Guanglie.
"Pengembangan pertahanan China tidak bertujuan untuk menantang atau mengancam siapa pun, tetapi untuk memastikan keamanannya sendiri dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas internasional serta regional."
Pernyataan Liang itu muncul di tengah perselisihan diplomatik dengan Jepang atas penangkapan seorang kapten ikal China, September lalu. Kapten itu ditahan di Kepulauan Diaoyu, di Jepang di sebut Senkaku, yang disengketakan, di Laut China Timur. Penangkapan tersebut menyulut perselisihan yang meningkat menjadi ancaman diplomatik oleh Beijing, yaitu berupa pembatalan pembicaraan diplomatik dan perjalanan antara bangsa-bangsa. Jepang akhir bulan lalu membebaskan kapten kapal ikan tersebut, yang disambut sebagai pahlawan saat kembali ke China.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
ASEAN
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Laos dan Philipina Jalin Kerjasama di Bidang Industri Pertahanan dan Patroli Bersama Dengan Indonesia
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- AS Berharap Tidak Ada Perlombaan Senjata Di ASEAN
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- SBY: Modernisasi Alutsista Butuh Kepercayaan Antarnegara Tetangga
- Indonesia Turut Serta Dalam Perlombaan Modernisasi Alutsista Asean
- Pengamat : Internasionalisasi Ancaman dan Kesiapan Pertahanan
- Menkopolhukam : ASEAN Akan Kembangkan Industri Pertahanan Bersama
- 4 Pesawat Tempur F-16 dan 3 Kapal Perang Amankan KTT ASEAN
- Tentara Vietnam, Kamboja & Laos Naksir Senjata Buatan Pindad
- Pengamat : Indonesia Harus Aktif Dalam Kaloborasi Industri Pertahanan Se-ASEAN
- Lihat Senjata SPR-2 Buatan Pindad, Tentara Singapura Bilang, 'Good'
- Tiga Kapal Perang TNI AL Akan Amankan KTT ASEAN
- F-16 Akan Kawal Pesawat Kepala Negara KTT ASEAN
- TNI AU Punya Simulator NAS-332 Pertama Di ASEAN
- China : AS Harus Angkat Kaki Kalau Tidak Ingin Masalah Laut China Selatan Semakin Terpuruk
- English News : Southeast Asia’s underwater bazaar
- Militer Asean Melakukan Latihan Simulasi Bencana
- China Akan Mengirim 6000 Pasukan Di Laut China Selatan Pada Tahun 2020
- Laut Cina Selatan Picu Konflik China Dan Vietnam
- Pengiriman Pasukan TNI Buktikan Indonesia Ciptakan Ketertiban Dunia
- Pengamat RSIS : Analisis Efek Dari Rudal Yakhont Milik Indonesia Di Asean
ASIA
- Pengamat : Pasar Alutsista Di Asia Sangat Menggiurkan
- Pengamat : Bisnis Senjata Di Asia Semakin Menggiurkan
- Asia Pasar Pengimpor Senjata Terbesar Di Dunia
- Pindad Targetkan 2023 Menjadi Produsen Terkemuka di Asia
- English News : India To Invest $46.96 Billion On 101 Naval Ships
- Indonesia Dan Negara PACS Bangun Konsensus Strategis
- Jet Siluman China dan AU Kita
- RI Usulkan Kewaspadaan Bersama di Laut
- ASEAN Perlu Waspadai Prediksi Perang Pasifik II
- AS Hentikan Sementara Operasi Pangkalannya di Kirgistan
- AS Janjikan Bantuan Bangun Pusat Latihan Antiteror di Kyrgyztan
CHINA
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
- TNI AU Dan AU China Jajaki Kerjasama
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Menhan Dan Panglima TNI Diundang Memperingati Hari Pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat China
- Komisi I : Indonesia Dan China Akan Bangun Industri Rudal
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Indonesia Dan China Adakan Adakan 1st Defense Industry Cooperation Meeting
- Untuk Pertama Kali TNI AL Dan AL China Lakukan Dialog
- Indonesia-China Tingkatkan Kerja Sama Antiteror
- Indonesia-China Barometer Stabilitas Kawasan
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Jubir Kemhan : TNI AU Kirim 10 Pilot Sukhoi Untuk Pelatihan Di China
- China Tawarkan Bantuan Radar Dan Pelatihan Pilot Sukhoi TNI AU
- Indonesia Dan China Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Dubes RI : Kita Harus Perkuat Kerjasama Pertahanan Dengan China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
0 komentar:
Post a Comment