Latihan kali ini melibatkan skenario kerja Tim gabungan EMU. Mereka bertugas mencari, mengamati dan menyelamatkan korban unsur KRI yang mengalami kebakaran di daerah perbatasan.
Tim gabungan EMU ini melibatkan KRI Teluk Banten-516, Satkopaska Koarmatim, Batalyon Taifib Pasmar 1, Pesaud Nomad, dua buah Heli NBell, Heli Bolkow, empat perahu karet, tim medis dari Diskermatin, Lantamal V, dan RSAL dr Ramelan.
"Pesawat Udara TNI Angkatan Laut merupakan salah satu komponen SSAT dalam rangka menyelenggarakan pertahanan keamanan dilaut, mengemban fungsi asasi Pengintaian Udara Taktis, Anti Kapal Selam, Anti Kapal Atas Air, Pendaratan Pasrat Lintas Heli, Dukungan Logistik Cepat dan Pengamatan Laut Terbatas," kata Kepala Dispenarmatim Letkol Laut Yayan Sugiana dalam rilis yang dikirim ke detiksurabaya.com, Jumat (15/10/2010)
Salah satu tuntutan kemampuan dan ketrampilan personel pesawat udara TNI AL adalah mampu memahami cara-cara dan prosedur dalam menghadapi segala permasalahan keadaan darurat, diantaranya dukungan evakuasi medis. Setiap peralatan dan persenjataan pun harus mencapai dan mampu mempertahankan kesiapan operasional yang berkualitas.
"Selain itu juga, setiap personel juga harus mempunyai fungsi tambahan SAR, Evakuasi Medis Udara dan bantuan Penanggulangan Bencana Alam," tandasnya.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment