Jakarta - Kapal Pemantau Satelit China MV Yuanwang-5 merapat di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal maritim angkasa luar China tersebut berada di Indonesia untuk mengadakan pemeran antariksa.
Kapal Yuanwang 5 pertama kali dilepas pada bulan September 2006. Panjangnya 222.2 meter, dengan lebar 25.2 meter. Kapal yang berkekuatan 25 ribu ton tersebut telah banyak melakukan misi untuk ilmu pengetahuan China.
"Kapal ini mempunyai sistem pelacakan dan pemantuan satelit dengan membentuk stasiun yang bergerak di perairan," ujar salah astronot China, Zhai Zhi Gang, di atas kapal Yuanwang 5, Tanjung Priok Jakarta Utara, Kamis (14/10/2010).
Zhai Zhi Gang mengatakan, kapal ini memiliki 3 buah radar yang bisa mendeteksi obyek di luar angkasa.
"Radar itu nantinya akan memasukkan data ke pusat layanan informasi di kap dan bisa menjadi alat navigasi yang luas," kata Zhai.
Tidak hanya itu, kapal ini mempunyai kemampuan untuk meneropong dan ruang penelitian untuk obyek angkasa. Sebuah kapal yang menggabungkan kemudahan operasi dan manusia.
"Meteorologi kelautan, telekomunikasi, komputer, dan teropong," ujar dia.
Di atas kapal Yuanwang 5, berdiri tegak antena-antena yang besar untuk memudahkan melakukan pemantuan obyek angkasa luar.
"Ada lebih dari 40 antena yang kita pasang di sini. Tiap antena akan menerima dan mengirimkan gelombag ektromagnetik yang kuat," kata Zhai Zhi Gang.
Beberapa antena yang dimiliki oleh Yuanwang 5 adalah antena cuaca yang berbentuk seperti sebuah bola raksasa. Kapal ini juga mempunyai antena unified S-band untuk memantau satelit yang ada di luar angkasa.
Dalam operasinya, kapal ini pernah memandu satelit Shenzou-7 untuk kembali kepada jalurnya setelah mengadakan perjalanan luar angkasa.
"Seperti sebuah teratai putih yang mengapung tapi intinya adalah dunia ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Zhai Zhi Gang.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment