JAKARTA: Presiden menginstruksikan kepada tiga BUMN industri strategis, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia dan PT Pindad Persero, untuk memasok kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri yang diperkuat dan dimodernisasi.
Kepala Negara mengatakan untuk peralatan yang belum bisa diproduksi oleh perusahaan di dalam negeri, pemerintah akan menempuh kebijakan kerja sama produksi (joint production) antara industri di negara sahabat dengan di dalam negeri.
“Kemarin Minggu [10 Oktober 2010, saya] melaksanakan pertemuan informal. Saya undang pimpinan dari PT DI, PT PAL dan PT Pindad dengan para pimpinan TNI untuk menelaah secara lebih dalam kebutuhan riil alutsista yang saya sampaikan di sidang kabinet pada 4 Oktober, sekaligus pada amanat saya 5 Oktober lalu,” kata Presiden Yudhoyono di rapat terbatas yang digelar di Istana Presiden, hari ini.
Presiden mengharapkan dengan mengerahkan industri dalam negeri untuk memasok kebutuhan alutsista, akan tercipta efisiensi, menggerakkan industri nasional, menyerap tenaga kerja dan menimbulkan efek domino (multiplier effect).
Menurutnya, setelah ada pertemuan informal dengan para pimpinan PT DI, PT PAL, dan PT Pindad, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, serta sejumlah menteri di bidang ekonomi, diharapkan bisa dibuat program secara riil untuk pembangunan kekuatan dan modernisasisi alutsista.
“Pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista memang sudah saatnya kita lakukan,” tegasnya.
Sumber: BISNIS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment