Berharap untuk ikut berperan mediasi dalam pertemuan pembicaraan keamanan dan pertahanan di ASEAN pekan ini, Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro berangkat ke Hanoi pada hari Minggu dengan dua diplomat senior dan sejumlah ahli pertahanan yang ikut dalam rombongan.
Pada hari Selasa, seluruh pemimpin dibidang pertahanan dari 10 anggota ASEAN akan datang untuk pertama kalinya yang diikuti 8 negara diluar ASEAN Seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Korea Selatan, Rusia, India, Australia dan Selandia Baru.
Beberapa ahli yakin menteri pertahanan tidak akan memunculkan klaim baru-baru ini atas China yang sangat kontroversial atas daerah yang dipersengketakan di Laut Cina Selatan. Dan lain percaya pertemuan akan banyak perang kata-kata.
AS telah menyuarakan keprihatinan tentang ketegasan China di wilayah tersebut dan terutama klaim baru-baru ini atas daerah yang dipersengketakan di Laut Cina Selatan, yang telah memicu ketegangan diplomatik dengan Vietnam dan Jepang.
Vietnam minggu ini meminta pembebasan tanpa syarat dari sembilan pelaut Vietnam yang ditangkap oleh Cina saat memancing dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan.
"Indonesia bisa memainkan peran mediasi. Hal ini dapat meredakan ketegangan untuk mencari solusi damai. Dalam hal ini, Indonesia dapat menunjukkan kepemimpinannya", yang dikutip oleh pengamat hubungan internasional Bara Hasibuan.
Untuk melakukan hal itu, Purnomo bersama Sabam Siagian seorang mantan duta besar Indonesia untuk Australia, dan diplomat senior Sumadi Brotodiningrat.
Bara setuju bahwa Sabam, yang juga koordinator studi keamanan internasional di Forum Duta Besar, dan Sumadi, seorang ahli studi Asia Timur, dapat membantu Purnomo dalam meningkatkan pengaruh diplomatik Indonesia di kawasan ini.
Masalah Laut Cina Selatan muncul ke permukaan ketika menteri luar negeri dari enam anggota ASEAN, serta Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, menyuarakan keprihatinan mereka bahwa Cina melebihi kewenangannya yang melampaui batas. Protes ini ditujukan kepada China.
ambisi teritorial China kembali menghebohkan ketika Beijing mengeluarkan ancaman dan menangguhkan pasokan logam ke Jepang setelah Jepang menahan kapten perahu nelayan Cina yang bertabrakan dengan sebuah kapal Jepang di dekat Kepulauan Senkaku yang disengketakan.
Menteri Pertahanan Cina Liang Guanglie dan Jepang rekannya Toshimi Kitazawa diharapkan untuk bertemu di sela-sela pertemuan pekan depan untuk mencoba memperbaiki hubungan bilateral negara-negara mereka, yang dibawa ke titik terendah baru-baru ini oleh peristiwa perahu nelayan.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates juga akan bertemu dengan Liang untuk melakukan pembicaraan pertama mereka sejak China merenggangkan hubungan militer dengan AS sebagai protes terhadap rencana penjualan senjata AS ke Taiwan.
Sumber: The Jakarta Post / MIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment