REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menargetkan omzet perusahaan galangan kapal nasional, PT Pal Indonesia, mencapai Rp 2,5 triliun/ tahun. "Kami tadi dapat informasi dari Pak Harsusanto (Dirut PT Pal) bahwa tahun ini omzetnya Rp 1,5 triliun. Kami nilai itu masih kecil. Harusnya Rp 2-2,5 trilun/tahun," katanya di Surabaya, Jumat (15/10).
Target omzet sebesar Rp 2,5 triliun itu tidak berlebihan mengingat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki komitmen kuat untuk memajukan industri strategis nasional. "Bagaimana insan PT Pal, sanggup memenuhi target Rp 2,5 triliun?," tanya Menteri yang kemudian dijawab secara serempak oleh para karyawan Pal, "sanggup".
Ia berjanji akan mendukung penuh Pal merealisasikan target tersebut, di antaranya dengan merestrukturisasi permodalan dan manajemen perusahaan itu. "Target Rp 2,5 triliun itu bisa dipenuhi Pal dengan mengerjakan pesanan kapal perang, kapal patroli, kapal niaga, dan perbaikan, serta pemeliharaan kapal," katanya.
Pada kesempatan itu Mustafa menyaksikan penyerahan kapal niaga jenis Kapal Double Skin Bulk Carier (DSBC) 50.000 DWT pesanan Azurite Invest Ltd, British Virgin Island, Singapura tersebut. Komitmen pemerintah terhadap perusahaan strategis seperti PT Pal, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Krakatau Steel, dan PT LEN, akan ditindaklanjuti dengan program restrukturisasi keuangan dan penguatan manajemen.
"PT DI yang banyak meninggalkan utang akibat krisis, bisa direstrturisasi melalui penyertaan modal pemerintah. Produk PT DI, seperti pesawat CN-235 juga dipakai oleh Korea Selatan dan Thailand," katanya.
Demikian halnya panser Anoa buatan Pindad juga sudah digunakan Malaysia dan Brunei Darussalam serta dikirimkan ke Lebanon untuk tugas menjalankan misi perdamaian. Pal sendiri telah mendapat pesanan dari Kementerian Pertahanan untuk membuat kapal kawal perusak rudal dan kapal selam dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,2 triliun yang berlangsung hingga 2014.
Sementara Dirut Pal Harsusanto mengatakan, restrukturisasi keuangan dan penguatan manajemen perusahaan tersebut dibutuhkan modal awal sebesar Rp 250 miliar. "Pemerintah sanggup menyediakan dana awal sebesar Rp250 miliar untuk program restrukturisasi itu," katanya. Sejak 1980 hingga kini Pal sudah memproduksi 230 unit kapal dari berbagai jenis, mulai kapal perang, kapal patroli, hingga kapal niaga.
Sumber: REPUBLIKA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment