TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan akan tetap membeli senjata di luar negeri karena pihaknya tidak dapat tergantung hanya pada memperbaiki hubungan dengan China untuk menjamin keamanannnya.
"Tentu, untuk keamanan Taiwan kita tidak dapat menempatkan harapan kita pada hanya memperbaiki hubungan dengan China," kata Presiden Ma Ying-jeou dalam pidato Hari Nasional di Taipei, Minggu (10/10/2010).
"Karena itu adalah kebutuhan kita dan kebijakan kita yang tidak tidak dapat diubah untuk membangun satu kemampuan pertahanan yang independen dan tetap membeli dari luar negeri senjata-senjata pertahanan yang tidak dapat kita produksi sendiri."
Ma dipilih dengan janji memperbaiki ekonomi Taiwan, terutama dengan meningkatkan pertukaran dengan China.
Selama ia berkuasa, hubungan antara Taiwan dan China menghangat dengan cepat dan kini berada dalam persahabatan paling erat sejak tahun 1949, ketika kedua pihak terpecah pada akhir perang saudara.
"Kita akan tetap memperluas pertukaran ekonomi, kebudayaan dan sosial untuk meningkatkan saling percaya," kata Ma.
AS Januari lalu menyetujui paket senjata senilai 6,4 miliar dolar termasuk helikopter-helikopter, pertahanan-pertahanan anti rudal dan kapal-kapal penyapu ranjau untuk Taiwan, yang juga masih mendesak untuk membeli jet-jet tempur F-16.
China, yang berikrar akan menyatukan kembali Taiwan yang memiliki pemerintah sendiri itu, mengecam keras penjualan senjata itu dan kini mulai kembali menghentikan pertukaran militer dengan AS.
Bulan lalu, PM China Wen Jiabao yang dikutip media yang berpusat di Taipei menyatakan, rudal-rudal China daratan yang diarahkan ke Taiwan pada satu saat akan dipindahkan. Ma menyambut baik niat Wen ini, dalam pidatonya itu.
"Pihak berwenang China daratan belum lama ini membuat sebuah pernyataan tentang penarikan rudal-rudal itu. Kami kira ini adalah satu tindakan positif bagi hubungan antara Taiwan dan China dan kita mengharapkan hal itu akan direalisasikan segera," kata Ma.
Para pakar Taiwan memperkirakan militer China menggelarkan lebih dari 1.600 rudal yang diarahkan ke pulau itu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment