"Yang jadi kendala ada pesanan kadang APBN-nya habis," kata Hatta usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/10).
"Misalnya kita beli pesawat Puma dan CN-235 (ke PT DI). Modal kerjanya habis, uang belum masuk. Semuanya sudah dikerjakan tapi pembayaran belum," sesalnya.
Hatta yang juga Ketua Umum PAN itu menegaskan agar produksi alutsista dalam negeri bisa lancar seharusnya anggaran belanja untuk modal pengadaannya harus lunas dulu. Tidak dicampuradukan dengan anggaran di bidang lain.
"Kalau ini dikerjakan aliran dananya juga harus jalan," tegas Hatta.
Untuk mengatasi kendala anggaran ini, Hatta mengusulkan agar alokasi APBN untuk sektor barang dan modal dihemat dan disisihkan untuk membiayai pengadaan Alutsista.
"Semuanya harus secara bertahap, apalagi dana kita juga terus naik. Kita juga harus menghemat, 10 persen saja dari alokasi barang dan modal, paling tidak Rp60 triliun bisa kita hemat. Kita bisa sisihkan untuk memperkuat pertahanan kita," paparnya.
Menurut Hatta, hal ini penting untuk segera dilakukan agar Indonesia sebagai negara berpenduduk 220 juta dan memiliki ribuan pulau itu memiliki sistem pertahanan yang kuat.
"Kita dengan sepenuhnya menggunakan potensi dalam negeri kita sendiri. Kapal, tank, panser kita bisa bikin semua itu. Apabila memang tidak bisa kita bikin barulah kita beli dari luar," tandasnya.
Sumber: INILAH
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment