ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, March 30, 2010 | 4:50 PM | 0 Comments

    10 Negara Asia Bahas Perdagangan Senjata


    Sebanyak 45 ahli dari Asia Tenggara, melakukan pertemuan di Bali.

    VIVAnews – Untuk membatasi perdagangan gelap senjata ringan dan kaliber kecil, sebanyak 45 ahli yang mewakili 10 Negara di Kawasan Asia Tenggara serta perwakilan organisasi Internasional dan akademisi melakukan pertemuan di Kuta Bali, Senin 29 Maret 2010.

    Deputi Direktur Jenderal untuk Urusan Multilateral Departemen Luar Negeri Hadi Hartono mengatakan, acara ini merupakan perwujudan dari POA (Programme of Action) yang sudah disahkan oleh PBB.

    "POA ini telah disetujui untuk menghadapi tantangan serius bagi kemanusiaan dan keamanan" ujarnya

    Apabila terlambat dalam menerapkannya maka akan berakibat banyak kematian dari ribuan orang setiap hari. Meski tak lebih sebagai ikatan politik namun menurutnya POA telah merancang kerjasama Internasional dalam menangani perdagangan illegal.

    Perdagangan illegal senjata kecil dan kaliber ringan merupakan masalah dunia, pelaku-pelakunya pun dapat merancang pelanggaran untuk memenuhi kebutuhan perang sipil diberbagai wilayah.

    Umumnya pelanggaran itu dapat berpotensi menghidupkan kegiatan teroris dan penyelundupan narkoba diseluruh dunia.

    Hadi mengatakan aksi kerjasama regional tidak bisa dianggaap remeh, untuk itu perlu memperkuat kapasitas kerjasama antar negara tetangga supaya dapat melawan perdagangan illegal.

    "Kita perlu sekali memperkuat kerjasama dengan Negara tetangga, karena ini akan membatu sekali dalam mengurangi perdaganngan illegal senjata" jelasnya.

    Sumber: VIVANEWS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.