ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, April 10, 2011 | 11:57 AM | 0 Comments

    Indonesia Dijadikan Sasaran Serangan Intelijen Asing

    Jakarta - Mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali menilai Indonesia kini dijadikan sebagai sasaran perang asimetris intelijen asing.

    "Perang asimetris itu mencakup semuanya. Yang pasti semua serangan opini negatif yang dilakukan pihak luar, jelas kerja-kerja intelijen," kata As'ad dalam siaran persnya, Sabtu (9/4).

    Ia mencontohkan berita di situs TIME edisi 1 April 2011 yang menurunkan artikel berjudul Holidays in Hell: Bali's Ongoing Woes. Artikel yang ditulis Andrew Marshall itu menyebut berlibur di Bali bagai berlibur di neraka. Sebagai daerah tujuan wisata, Bali disebut penuh sampah serta informasi miring lainnya.

    Sebelumnya, The Wall Street Journal edisi 30 Maret 2011 merilis tulisan opini Kelley Currie, mantan Asisten Khusus Wakil Menlu AS untuk Demokrasi dan Urusan Global dan Koordinator Khusus untuk Isu Tibet di Departemen Luar Negeri AS, yang mendiskreditkan Pemerintah Indonesia. Currie menyoroti sejumlah kegagalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengelola sistem politik, hukum, dan HAM.

    Pada 11 Maret, dua media Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, mengangkat pemberitaan yang bersumber dari WikiLeaks yang menyudutkan pemerintah. Menurut As'ad yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, berbagai serangan tersebut dimaksudkan untuk menguasai Indonesia. "Ini bisa motifnya kepentingan pengusaha dengan menggunakan alat negara," katanya.

    Menurutnya pada era globalisasi invansi atau serangan langsung secara fisik ke negara lain sudah tidak lagi populer. Invansi model baru lebih memilih cara tidak langsung, misalnya menggunakan instrumen internasional seperti PBB, IMF, Bank Dunia, dan organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). "Model invansi ini tentu lebih berbahaya ketimbang serangan fisik," kata As'ad.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.