ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, September 10, 2011 | 8:13 AM | 0 Comments

    Kemhan : Pengadaan Alutsista Harus Dengan Pertimbangan Potilis Tanpa Syarat Penggunaan

    Jakarta - Indonesia memerlukan tambahan kapal selam untuk memperkuat patroli pengamanan wilayah teritorial laut.

    Kementerian Pertahanan saat ini sedang menyiapkan perencanaan strategi bagi penambahan armada kapal selam itu termasuk di negara mana akan dibuat. "Kami sudah evaluasi teknisnya, menyesuaikan keinginan penggunannya yaitu TNI Angkatan Laut dan dan Kementerian Pertahanan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama TNI Leonardi usai menghadiri Seminar Pertahanan "Saling Membangun Kerja Sama Industri Pertahanan" di Jakarta, Jumat (9/9).

    Leonardi menambahkan, selain masalah teknis, yang tidak kalah penting adalah mengenai pembiayaan bagi pengadaan kapal selam tadi. Ia juga mengingatkan sisi politis yang bakal ditimbulkan dari pengadaan kapal selam ini. "Embargo harus dijadikan pelajaran. Kemhan sebagai pengambil kebijakan saat pengadaan alutsista harus mengedepankan pengadaan itu dengan pertimbangan politis tanpa syarat penggunaan," katanya.

    Menurutnya, dalam pengadaan kapal selam itu, pengunaannya harus sesuai dengan apa yang diinginkan tanpa ada tekanan politik. "Politik, anggaran, suku cadang jadi pertimbangan. Kemungkinan-kemungkinan negara mana saja untuk mengawali kemungkinan dari negara-negara yang bersangkutan," tegasnya.

    Sedangkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno ketika menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah di Surabaya, hari ini menjelaskan, pada tahap pertama pembangunan kekuatan alat utama sistem persenjataan, pihaknya mengajukan pengadaan sebesar US$5 miliar, salah satunya pengadaan tiga kapal selam yang selesai pada 2014 mendatang. "Prioritas pertama kapal selam dan helikopter untuk memperkuat kekuatan kita di laut," katanya. Alutsista laut lainnya yang bakal dibeli selain kapal selam adalah kapal perusak dan helikopter antikapal selam.

    Sumber : JURNAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.