ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, September 8, 2011 | 2:31 PM | 0 Comments

    Presiden : Penggunaan Anggaran Pertahanan Harus Lebih Transparan

    Jakarta - Penggunaan anggaran pertahanan terutama untuk modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) tahun 2011 harus lebih transparan dan akuntabel. Keputusan pembelian alutsista diprioritaskan dari industri pertahanan dalam negeri dan jangan lagi berdasarkan pertimbangan kedekatan dengan perusahaan rekanan penyedia. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan itu dalam pidato pengantarnya membuka Rapat Terbatas Bidang Politik dan Keamanan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/9).

    Anggaran Kementerian Pertahanan dalam RAPBN 2012 sebesar Rp 64,4 triliun mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp 45,2 triliun. Kurang lebih 25-27 persen di antaranya akan digunakan untuk modernisasi alutsista. Presiden menambahkan bahwa hal itu adalah anggaran alutsista terbesar yang pernah dianggarkan selama masa pemerintahannya. Oleh karena itu, ia tidak ingin proses pengadaan alutsista yang tidak transapran dan akuntabel seperti terjadi sebelumnya, terulang kembali. "Saya sudah berikan koreksi untuk dibenahi, antara lain mengenai proses dan mekaisme pengadaan alustsista yang kurang lengkap, juga ada masalah transparansi dan akuntabilitas. Tiap rupiah harus dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

    Ia menekankan tidak ingin mendengar ada kasus korupsi atau penyimpangan dalam projek pengadaan alutsista ini. Oleh karena itu, ia juga telah memerintahkan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto untuk mengecek proses pengadaan alutsista yang selama ini ditengarai berlangsung tidak baik dan birokratis dari mulai proses perencanaan, pengadaan, hingga evaluasi. Selain melalui UKP4, presiden juga menyebut tim internal yang dibentuk Kemhan dan dipimpin Wamenhan Sjafrie Syamsudin bertugas menyelidiki proses pengadaan yang dinilainya lambat itu.

    Sumber : Pikiran Rakyat

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.