ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, November 18, 2011 | 8:28 AM | 1 Comments

    Konggres Setujui DSCA Mengupgrade 24 F-16 Yang Dihibahkan Kepada Indonesia

    Washington (MIK/WDN)- Pada 16 november Konggres AS memberitahukan kepada DSCA (Defense Security Cooperation Agency) untuk menjual senjatanya kepada pemerintah Indonesia untuk meregenerasi dan mengupgrade 24 F-16 C/D blok 25 termasuk suku cadang, pelatihan dan dukungan logistik diperkirakan menghabiskan biaya sebesar $ 750 juta dollar.

    Pemerintah Indonesia telah meminta kepada DSCA untuk meregenasi dan mengupgrade 24 F-16 C/D blok 25 dengan menggunakan mesin 28 unit F100-PW-200 atau F100-PW-220E. Dan akan mengupgrade beberapa sistem dan komponen antara lain :

    LAU-129A/A Launchers,
    ALR-69 Radar Warning Receivers,
    ARC-164/186 Radios,
    Expanded Enhanced Fire Control (EEFC) atau Commercial Fire Control, atau Modular Mission Computers,
    ALQ-213 Electronic Warfare Management Systems,
    ALE-47 Countermeasures Dispenser Systems,
    Cartridge Actuated Devices/Propellant Actuated Devices (CAD/PAD),
    Situational Awareness Data Link,
    Enhance Position Location Reporting Systems (EPLRS),
    LN-260 (SPS version, non-PPS),
    dan AN/AAQ-33 SNIPER or AN/AAQ-28 LITENING Targeting Systems.

    Selain itu juga termasuk alat, dukungan alat uji, suku cadang dan perbaikan, publikasi da dokumentasi teknis, peralatan latih personel dari kontraktor AS, serta layanan teknik dukungan logistik dan unsur terkait. Biaya yang dibutuhkan mencapai $ 750 juta dollar.

    Penjualan yang diusulkan akan memberikan kontribusi dari kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan kepada mitra stategis yang terus meningkat dimasa yang akan datang, kekuatan itu penting bagi kemajuan ekonomi di ASEAN.

    Indonesia menginginkan pesawat F-16 agar dapat memodernisasi armada pesawat tempur TNI AU untuk digunakan dalam patroli perbatasan Indonesia. Karena saat ini armada F-16 blok 15 TNI AU yang tidak layak lagi untuk patroli perbatasan karena pesawat F-5 yang sudah menua sehingga biaya operasional mahal. Upgrade avionik akan diberikan kepada TNI AU sangat menguntungkan karena dapat memodernisasi stuktur kekuatan serta meningkatkan penggunaan persenjataan buatan AS kepada Indonesia yang telah memiliki F-16 blok 25 dan F-5.

    Pengadaan yang diusulkan dari peralatan dan dukungan logistik tersebut tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah kawasan.

    Indonesia meminta regenerasi dilakukan di pusat 309th Maintenance Wing, Hill Air Force Base, di Ogden, Utah, dan Pratt Whitney, di Hartford timur, Connecticut untuk perbaikan mesin. Dalam regenarasi tersebut tidak menggunakan syarat-syarat atau embel-embel politik.

    Dalam pengerjaan regenerasi tersebut semua dilakukan di AS.

    Sumber : DSCA

    Berita Terkait:

    1 komentar:

    KERIS NUSANTARA said...

    Untuk pesawat hibah F-16 kpd Indonesia, upgrade hrs disertakan perangkat EA-18G Glowler utk menambah kedikdayaan F-16 itu sendiri dan kalau tdk bisa dilihat bgmn pesawat F-16 milik Australia sangat mudah melacak dr jauh pesawat Sukhoi Indonesia. Krn rudal RRC DF-21D penghancur kapal induk AS dpt disiasati dg perangkat EA-18G di pesawat tempur AS, dpt mengacaukan signal2 elektronik penuntun rudal, dr rudal2 itu sendiri dan menghancurkan radar ,posko serta stasiun pengendali rudal agar rudal menjadi buta. Bravo...anak2 bangsa pembela NKRI RAYA

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.