JAKARTA - Timbang terima tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia ke Indonesia rencananya dilaksanakan hari ini di Makassar.
Pembelian pesawat ini sempat menjadi perhatian lantaran dibarengi insiden kematian teknisi dari Rusia yang mengawasi perakitan pesawat tersebut. Tiga teknisi Sukhoi ini tewas akibat kelebihan zat methanol atau spiritus dalam tubuhnya.
"Saya nanti termasuk yang mewakili Komisi I DPR dalam serah-terima tiga pesawat Sukhoi TNI AU," ungkap anggota Komisi I DPR Roy Surya dalam pesan singkatnya kepada okezone, Senin (27/9/2010).
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro memastikan bahwa kematian tiga teknisi Sukhoi tidak akan mengganggu rencana pengoperasian pesawat tempur Sukhoi yang akan dipakai HUT TNI pada 5 Oktober 2010 mendatang.
Menhan menegaskan, serah-terima tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia ke Indonesia tetap dilaksanakan pada 27 September 2010 di Makkassar dan tidak terganggu kasus kematian tiga teknisi Rusia tersebut.
Pemerintah Indonesia membeli enam Sukhoi dari Rusia berdasarkan kontrak senilai USD300 juta atau sekira Rp2,6 triliun yang ditandatangani pada 2007. Tiga unit Sukhoi jenis Su-30 MK sudah dikirim pada 2009 lalu, sementara tiga lainnya tiba tahun ini. Dua unit sudah tiba di Lanud Sultan Hasanuddin pada 10 September lalu, satu lainnya menyusul akhir bulan ini. Pada 2003, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah membeli empat unit Sukhoi.
Menurut laporan Ria Novosti, Rusia mempercepat pengiriman pesawat-pesawat, yang seharusnya tiba paling lambat akhir tahun 2010, untuk memeriahkan peringatan ulang tahun TNI pada 5 Oktober mendatang.
Pesawat tempur andalan Rusia ini rencananya akan menambah satu skuadron tempur di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Kemhan perlu menggenapkan jumlah pesawat Sukhoi menjadi 16 unit untuk menjadikan satu skuadron.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment