VIVAnews - Sejumlah aksi brutal dengan menggunakan senjata api makin sering terjadi. Polisi memastikan bahwa para pelakunya adalah jaringan teroris.
Dari kejadian itu, bidikan polisi kemudian mengarah bahwa senjata para pelaku didapat dari Aceh. Di bekas daerah konflik itu, senjata ilegal dianggap masih banyak beredar.
Kemungkinan lain, senjata itu berasal dari pembobolan gudang senjata, jual beli dari daerah konflik, dan pembelian dari negara tetangga.
Untuk memastikan dari mana sumber senjata tersebut, VIVAnews mewancarai Juru Bicara Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal I Wayan Midhio. Dalam ketarangannya, Wayan menolak tegas bila senjata milik teroris itu merupakan senjata yang berasal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ini kutipan wawancara dengan Jenderal I Wayan Midhio:
Belakangan, polisi mengungkap kelompok teroris dan rampok ternyata bersenjata api. Banyak yang menduga berasal dari TNI, bagaimana menanggapi ini?
Tidak mungkin, senjata bisa keluar kecuali kegiatan jaga, tugas operasi dan lain sebagainya. Jadi, dengan sistem keamanan begitu ketat oleh TNI tidak memungkinkan senjata bisa keluar. Senjata AK bukan senjata organik TNI.
Lantas, dari mana mereka memperoleh?
Ada kemungkinan senjata itu berasal dari bekas daerah konflik di masa lalu, di Aceh misalnya. Senjata yang diserahkan kepada TNI saja 800 pucuk. Diprediksi tidak semuanya diserahkan. Sisa itu yang diperjualbelikan dan dimanfaatkan kelompok teroris untuk membuat resah masyarakat.
Di daerah konflik selain Aceh terdata?
Saya tidak punya data itu. Sejata yang disita selalu diumumkan. Kalau tertib sipil dihancurkan pihak kepolisian. Kalau darurat militer dilakukan TNI.
Dalam penanganan konflik berapa data senjata TNI yang hilang?
Saya tidak punya. Senjata standar TNI itu SS 1, SS 2, M 16.
Ada penyelundupan dari pasar gelap seperti dari Mindanau, Thailand, bagaimana?
Tidak bisa dipungkiri. Dari aspek pertahanan wilayah perbatasan sudah diamankan. Ada 9.000 personel TNI dikerahkan untuk mengawasi wilayah itu. Tapi penyusupan tetap ada.
Penggagalan Penyelundupan?
Dalam 10 tahun terakhir memang ada. Tapi saya tidak mendapatkan datanya, itu di satuan intelejen (Mabes TNI), kepolisian ada itu datanya.
Ada juga yang bilang dapat dari yang jaga gudang senjata?
TNI tidak ada laporan. Kecuali kasus Aceh waktu tsunami. Laporan kehilangan waktu itu cukup besar.
Termasuk kehilangan senjata?
Senjata hilang, semua personel juga hilang, tapi kami tidak tahu persis berapa jumlahnya. Ada di Mabes TNI.
Bagaimana antisipasi agar senjata tidak bocor dari gudang?
Sistem keamanan TNI ketat, berangkat di data pulangnya didata juga. Pengamanan ke dalam makin ketat menyangkut kemungkinan terjadi penyalahgunaan.
Sumber: VIVA NEWS
Berita Terkait:
Teroris
- 2013, Kemenhan Fokus Penanggulangan Terorisme
- Standar Prosedur Operasi Penanggulangan Teror TNI-Polisi Akan Disempurnakan
- Presiden : TNI Dan Polri Harus Bersatu Mencegah Aksi Teror dan Kekerasan
- TNI AL Akan Tempatkan Pasukannya Untuk Menjaga Kapal Sipil
- Menhan: Gerakan Separatis Di Papua Akan Ditindak Tegas
- TNI Siap Diterjunkan Ke Papua
- Lemhannas Gelar Pameran Senjata Dan Seminar Terorisme
- BNPT Gelar Pelatihan Awas Senjata Kimia
- Menhan : Penanganan Teroris Tidak Harus Cuman Tembak - Tembakan
- Amerika Serikat Gunakan Heli "Siluman"?
- ASEAN Bersama - sama Hadapi Terorisme
- Menhan : Kemenhan Bangun Pusat Kontra Terorisme
- Menhan : Strategi Untuk Hadapi Perompak Somalia Beda dengan Korea Selatan
- Indonesia Dan Australia Bentuk Badan Koordinasi Antiteror
- Indonesia Dan China Matangkan Kerja Sama Antiteror
- Menhan: TNI Belum Akan Dikerahkan Tangani Teror
- Indonesia – Filipina Perkuat Kerja Sama Antiterorisme
- Indonesia dan Amerika, Pelopor Antiterorisme di Asia Tenggara
- India & Indonesia Melakukan Kerjasama DaIam Bidang Keamanan
- Indonesia-AS Pimpin Kerja Sama Antiteror ASEAN
- Panglima TNI Hadiri Latihan Trimatra
- TNI Gelar Latihan Antiteror di Tiga Titik
- Kepolisian RI-Malaysia Bahas Terorisme
- Kasum: Selain Perang, Tugas TNI Mengatasi Terorisme
- Panglima Tentara Inggris: Mustahil Barat Kalahkan Al-Qaeda
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment