Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai sebuah pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Komisi Luar Negeri dan Keamanaan Nasional Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi serta utusan khusus Presiden Iran di Istana Negara, Jumat (1/10).
"Khusus mengenai situasi nuklir Iran, Presiden menegaskan Indonesia senantiasa mendukung hak setiap negara, termasuk Iran, atas teknologi nuklir untuk maksud damai," ujar Marty.
Marty menjelaskan bahwa ada tiga prinsip posisi dasar dan kesamaan pendapat yang disuarakan selama ini baik oleh Iran maupun Indonesia. Pertama, adalah hak segala bangsa untuk menggunakan teknologi nuklir untuk maksud damai. Kedua, baik Iran maupun Indonesia sama-sama setuju dalam menentang proliferasi persenjataan nuklir.
Ketiga, kedua negara juga memiliki pandangan sama yang menegaskan perlunya pelucutan senjata nuklir bagi negara-negara yang sudah memiliki persenjataan nuklir. "Itu tiga prinsip posisi dasar yang disuarakan selama ini baik oleh Iran maupun Indonesia," tegas Marty.
Namun, kata Marty, Presiden menggarisbawahi jika ada permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan hak menggunakan nuklir itu, sebaiknya diselesaikan melalui perundingan dan dialog, bukan menggunakan kekerasan bahkan dalam menggunakan sanksi terhadap negara manapun juga.
"Mereka sangat mengharapkan Indonesia bisa terus memainkan peranan yang konstruktif yang membantu penyelesaian masalah (nuklir) ini," tandasnya.
Sumber: INILAH
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment