Hal ini terungkap berkat investigasi yang dilakukan Departemen Kehakiman AS. Menurut inspektur jenderal departemen kehakiman, Glenn Fine, para agen FBI tersebut kedapatan menyontek saat ikut tes kebijakan biro terkait pengawasan warga Amerika.
Fine pada Senin, 27 September 2010, mengungkapkan, dari penyelidikannya, para agen FBI telah bekerja sama saat mengerjakan soal-soal ujian dan membagikan kunci jawaban kepada yang lainnya. Bahkan berdasarkan investigasi kantor FBI di seluruh AS, ditemukan sebuah program komputer yang dapat mengeluarkan kunci jawaban pada ujian.
Seperti yang dilansir Assosiated Press, menurut laporan tersebut, sedikitnya 22 agen FBI terlibat aksi menyontek massal ini.
Fine menyerukan kepada biro penyidik pemerintah tersebut mendisiplinkan agen-agennya dengan menganulir hasil ujian dan mengulang ujian yang sama. Hal ini untuk mengetahui apakah para agen sudah paham betul mengenai peraturan baru FBI. Aturan itu mengatur tata cara pengawasan dan investigasi terhadap warga AS tanpa melanggar hukum.
Kasus ini bukanlah yang pertama kalinya terungkap di tubuh FBI. Tahun lalu, Kepala FBI Washington, Joseph Persichini, yang merupakan penyidik pada tubuh kongres dan kejahatan lain di ibukota AS, terpaksa pensiun dini setelah kedapatan menyontek pada sebuah ujian.
Fine mengatakan ujian tersebut melibatkan Persichini dan dua orang manajer senior FBI. Mereka kedapatan bekerja sama dalam menjawab soal ujian. Dengan santainya mereka berdiskusi mengenai pertanyaan dan jawaban atas soal yang diberikan.
“Laporan ini menunjukkan bahwa FBI pun tidak bisa mengawasi dirinya sendiri. Harus ada pengawasan dan kendali yang lebih ketat atas hal ini,” ujar penasihat kebijakan pada American Civil Liberties Union, Michael German.
Sumber: VIVA NEWS
Berita Terkait:
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
0 komentar:
Post a Comment