BEIJING - Indonesia Membeli 180 Pesawat Sukhoi dan membeli pesawat buatan Lockheed Martin F-16, Ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang berencana untuk menjadi Angakatan Udara terkuat di Asia Tenggara.
Jika Indonesia serius membeli 180 Sukhoi, Australia juga akan memperkuat 100 F-35 untuk Royal Australian Air Force, kata Andrew Davies, seorang analis di Institut Kebijakan Strategis Australia. Sampai saat ini, ada kemungkinan yang signifikan bahwa Australia akan membeli F-35 lebih sedikit.
Armada Sukhoi akan dibangun pada tahun 2024, dengan 18 pesawat di setiap skuadron, Ujar Purnomo. F-16 akan mengantikan pesawat latih hawk.
Indonesia baru mengoperasi 10 sukhoi , campuran Su-27 dan Su-30, karena terbatasnya dana. Analis percaya bahwa sembilan Pesawat tempur F-5 sudah menua. Delapan dari 12 F-16 yang hanya bisa beroperasi.
Penyerahan tiga sukhoi minggu ini menjadikan sukhoi menjadi 10 unit. Dan pemerintah menyetujui pembelian enam unit sukhoi.
"Untuk mempertahankan kedaulatan NKRI, kita menargetkan untuk membeli 180 jet tempur Sukhoi untuk membentuk 10 skuadron," ujar Purnomo.
Selain Australia, Pembelian Sukhoi secara besar-besar oleh Indonesia juga akan menimbulkan kekhawatiran di Singapura dan Malaysia, menurut Davies, meskipun Leonard Sebastian, seorang spesialis berbasis di Singapura untuk Indonesia, berpendapat bahwa tetangga Indonesia, termasuk Australia, tidak akan menyebabkan ketegangan kawasan.
Angkatan udara Indonesia "sumber daya manusia masih kurang bukan hanya pilot tapi juga tenaga pendukung," kata Sebastian, meragukan bahwa Indonesia dapat mengoperasikan pesawat tersebut.
Ada sedikit keraguan Indonesia dapat membeli 180 sukhoi tersebut, ia menambahkan. Indonesia telah menikmati hasil dari ekspor bahan tambang yang memicu oleh permintaan Cina. Dan membangun angkatan udara, bukan tentara, akan sesuai dengan kebijakan negara untuk menciptakan angkatan bersenjata yang lebih maju secara teknis dan profesional.
Sumber: AviationWeek.com
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment