JAKARTA - Usulan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie soal kenaikan anggaran Densus 88 Antiteror dari Rp9 miliar menjadi Rp60 miliar, menuai pro kontra. Pihak Kepolisian menyambut baik usulan ini, namun sebagian pihak justru tidak sepakat.
Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar berpendapat, kenaikan anggaran operasional kepolisian memang diperlukan, namun anggaran ini harus bersifat umum. Sebab tugas kepolisian tidak hanya memberangus terorisme.
“Jangan lupakan kejahatan jalanan seperti pencurian, penjabretan. Itu juga cukup meresahkan masyarakat,” ujar Bambang saat berbincang dengan okezone, Selasa (28/9/2010).
Menurut Bambang, polisi jangan terlena mengatasi kejahatan besar, namun menganggap enteng kejahatan kelas teri. “Kalau anggarannya mau dinaikan, harus menyentuh semua lini di Kepolisian,” tegasnya.
Sebelumnya Ical, sapaan Aburizal, mendorong kenaikan anggaran Densus 88 Antiteror Mabes Polri hampir 700 persen dari Rp9 miliar menjadi Rp60 miliar dalam RAPBN 2011 mendatang.
Menurut Ical, keamanan nasional adalah hal yang sangat strategis sehingga tidak boleh terkendala dana. Sekretaris Setgab partai koalisi ini juga mengaku terhenyak mendengar curhat Mabes Polri, khususnya Densus 88, yang menyebut jumlah dana yang diadakan untuk pasukan antiteror sangat minim.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment