Para tahanan itu, semuanya warga Georgia, diduga telah membentuk sebuah jaringan mata-mata dan mengirim informasi rahasia ke Rusia, demikian ungkap sumber keamanan Georgia kepada Reuters, Jumat (29/10). Kementerian dalam negeri Georga menolak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut.
"Kami menahan diri untuk berkomentar sekarang. Pengumuman resmi akan diadakan pada konferensi pers pada 5 November," ujar jurubicara Kementerian dalam Negeri, Shota Utiashvili.
Georgia kalah dalam perang singkatnya dengan Rusia, yang dimulai ketika militer Georgia yang dilatih Amerika Serkat (AS) melancarkan serangan di wilayah pemberontak Ossetia Selatan, yang memicu serangan balasan yang menghancurkan dari Rusia.
Dua tahun sebelumnya, Georgia telah menahan empat pejabat militer Rusia dan 12 orang lain dengan tuduhan menjadi mata-mata. Para pejabat Georgia, waktu itu, mengatakan orang-orang Rusia yang ditahan itu dan para warga Georgia yang mereka rekrut telah mengumpulkan informasi mengenai hubungan Tbilisi dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan mengenai pelabuhan laut dan infrastruktur jalan kereta api, partai-partai oposisi dan militernya.
Georgia telah menyerahkan orang-orang Rusia itu pada Rusia, yang mengatakan penahanan mereka sebagai petualangan tak pantas yang membuktikan kebijakan umum anti-Rusia dari kepemimpinan Georgia.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment