Dansatlakops Marsekal Pertama Ismono mengatakan, latihan perang Angkasa Yudha ini rutin digelar setiap tahun untuk mengasah keterampilan masing-masing prajurit dan koordinasi antarsatuan.
"Secara bergulir latihan ini terus dilakukan, mulai dari latihan perseorangan, satuan, hingga antarsatuan. Bisa disebut Angkasa Yudha ini merupakan latihan antarsatuan mulai 25-28 Oktober," ujar perwira tinggi TNI AU yang juga menjabat sebagai Danlanud Iswahjudi itu kemarin.
Strategi perang yang digelar setiap tahun juga berbeda-beda. Diketahui, skenario latihan tahun ini yakni Sangatta akan dijadikan kawasan musuh dan harus direbut kembali. Menurut Ismono, peran TNI AU sangat penting di dalam peperangan, di mana pesawat-pesawat tempur menjadi ujung tombak untuk penguasaan wilayah.
Di era perang modern ini, peran pesawat tempur sangat penting sebagai pembuka serangan dan penetralisir gerakan musuh. Setiap negara kini menjadikan angkatan udara sebagai pertahanan utamanya.
"Seperti contohnya waktu perang Irak. Pasukan sekutu menyerang Irak pertama kali dengan pesawat-pesawat tempurnya. Setelah menang, lalu angkatan darat mulai bergerak masuk," ungkapnya.
Indonesia saat ini baru memiliki pesawat tempur jenis F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, Sukhoi, Helikopter Puma, SU-30, SU-27 dan beberapa jenis lainnya.
Dikatakan Ismono, Indonesia cenderung memilih membeli pesawat multirole, maksudnya bisa digunakan untuk intercept (mencegat), striker (penyerang) dan bomber (pengebom).
Seperti pesawat tempur jenis Hawk yang hanya bisa digunakan untuk pertahanan udara terbatas. Sedangkan F-16 bisa digunakan sebagai striker atau bomber. Sedangkan F-5 atau Sukhoi utamanya digunakan untuk air intercept.
"Namun semuanya bisa dijadikan sebagai pesawat striker atau bomber, bergantung dari keperluannya apa," katanya.
Dengan sumber dana yang terbatas, kata Ismono, bukan berarti Indonesia membeli pesawat "ecek-ecek". Namun semua dilihat dari kebutuhan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
"Dalam latihan ini Kohanudnas juga dilibatkan," tuturnya.
Terpisah, Danlanud Balikpapan Letkol Pnb Riva mengatakan, usai dilaksanakannya Angkasa Yudha 2010, Lanud Balikpapan akan menggelar Static Show di Base Ops Balikpapan. Sejumlah pesawat akan dipamerkan dalam kegiatan itu, diantaranya pesawat tempur F-5, F-16 dan Helikopter Puma.
"Sangat sayang kalau hanya dipakai untuk latihan saja, mumpung di Balikpapan kami akan menggelar Static Show untuk memamerkan kepada masyarakat peralatan tempur TNI AU," ujarnya.
Bagi masyarakat yang berminat mengetahui lebih jauh tentang TNI AU, bisa mendatangi Base Ops TNI AU di Bandara Sepinggan Balikpapan mulai pukul 11.00 WITA, Rabu (17/10) besok.
Selain pameran pesawat tempur, Lanud juga memamerkan sejumlah foto-foto terkait kegiatan yang dilaksanakan TNI AU selama ini.
Sumber: Samarinda Post
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment