Padang (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) II Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Laksamana Pertama, TNI-AL Aswad, menyatakan TNI-AL telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan gempa dan Tsunami yang menimpa warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Hal ini dikatakan oleh Danlatamal II Teluk Bayur, Laksamana Pertama, TNI-AL, Aswad, ketika persiapan kebarangkatan beberapa orang personil TNI-AL ke Kabupaten Mentawai, Jumat (29/10).
"Kita telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan gempa dan Tsunami yang menimpa kepulauan Mentawai,"kata Danlatamal II Teluk Bayur, Laksamana Pertama, TNI-AL, Aswad.
Menurutnya, Satgas yang telah dibentuk tersebut guna membantu misi kemanusia bagi korban gempa dan Tsunami di Kabupaten Mentawai.
"Disamping itu Satgas juga mengobati warga yang berada di tempat pengungsian serta mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Kabupaten Mentawai," katanya.
Dia menambahkan, disamping itu Satgas TNI-AL juga membantu dalam pencarian warga yang hilang dan korban tewas akibat diterjang gempa dan tsunami.
"Mereka akan bergabung dengan Tim SAR yang telah lama berada di Kabupaten Mentawai dalam pencarian warga yang hilang muapun korban tewas," katanya.
Dia mengatakan, kita juga mengerahkan beberapa buah kapal perang dalam membawa barang bantuan kemanusia bagi korban gempa dan Tsunami.
"Sudah beroperasi ke Mentawai untuk misi kemanusian yakni KRI Tanah Rencong, serta KRI Teluk Manado,"katanya.
KRI Tanah Rencong datang pada Rabu (27/10) membawa tim medis, serta obat-obatan untuk membantu korban gempa dan Tsunami. "Sedangkan KRI Teluk Manado sudah merapat ke Pelabuhan Sikakap Kabupaten Mentawai pada Jumat (29/10).
Dia menambahkan, ada beberapa kapal milik TNI-AL yang akan datang untuk membawa barang bantuan ke Kabupaten Mentawai, yakni KRI Imam Bonjol, KRI Gilimanuk.
"Disamping itu ada satu Pesawat Hercules milik TNI-AL yang digunakan untuk mendistrubusikan barang bantuan dari para donatur," katanya.
Ada dua kapal perang lagi yang mau berangkat untuk misi kemanusian dalam membantu kroban gempa dan Tsunami di Kabupaten Mentawai. "Kapal yang mau berangkat tersebut yakni KRI Peleng dan KRI Sabang," kata Aswad.
Berdasarkan data BPBD Sumbar, jumlah meninggal dunia yang berhasil ditemukan sebanyak 413 orang, jumlah korban luka berat tercatat 207 orang dan luka ringan 142 orang.
Jumlah rumah warga yang rusak berat dan yang hilang diseret tsunami terdata sebanyak 517 unit dan yang rusak.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment