
Berlin (ANTARA News) - Rusia terbuka pada pembicaraan mengenai perisai rudal Eropa yang direncanakan, tapi ingin memainkan peran yang sama dalam pembangunannya, demikian Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov kepada mingguan Jerman Der Spiegel.
"Hal paling penting bagi kami adalah pertama-tama untuk menetapkan apa ancaman sebenarnya terhadap Eropa, dan kedua adalah melihat Rusia membuat pijakan yang sama sebagai peserta," kata Serdyukov dalam wawancara yang direncanakan dipublikasikan secara penuh, Senin.
"Hanya dengan demikian sistem pertahanan anti-rudal itu dapat diterapkan dengan cara yang memuaskan setiap orang," ia menekankan kepada mingguan Jerman itu.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan menghadiri pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bulan depan di Lisabon dan mengatakan, Selasa, bahwa Moskow telah bersiap untuk membicarakan perisai anti-rudal yang diusulkan aliansi itu.
Rencana Amerika Serikat (AS) sebelumnya untuk mengerahkan sitem anti-rudal di beberapa bekas negara satelit bekas Uni Soviet di Eropa Timur telah membuat marah Kremlin, tapi NATO sekarang mengharapkan untuk mengurangi keraguan dengan memasukkan Moskow ke dalam perencanaan sistem yang lebih luas.
Washington bersikeras perisai itu adalah untuk menjaga diri dari ancaman dari "negara-negara jahat" seperti Iran, dan tidak ditujukan untuk mengganggu pengelakan nuklir Rusia.
"Kami akan memeriksa gagasan mengenai usul ini secepat," kata Medvedev setelah pembicaraan di tempat peristirahatan Deauville di Prancis dengan Presiden Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Tapi saya pikir NATO sendiri harus memutuskan bagaimana mereka melihat Rusia ikut sistem ini, apa yang negara ini akan berikan, bagaimana perjanjian mungkin dicapai dan bagaimana bekerja lebih lanjut."
"Hanya setelah menguji proposal ini kami akan dapat memberikan jawaban seperti bagaimana kami akan bekerja selanjutnya dalam hubungan dengan pertahanan rudal Eropa."
"Untuk sementara, taruhan dan ancaman dianggap berbeda," ujar Serdyukov kepada mingguan Der Spiegel.
"Kami tidak menyetujui semua pendapat Barat mengenai kapasitas program nuklir Iran," tegasnya.
Medvedev telah lama mengajukan apa yang ia perkirakan akan menjadi strategi keamanan bersama Eropa yang menyatukan benua itu yang pernah terpisah antara blok Barat dan blok Soviet.
Prancis, Jerman dan negara besar lain Barat telah setuju untuk membicarakan hal itu, tapi juga tetap terikat pada visi NATO mengenai pakta Atlantik-Eropa yang mencakup AS dan Kanada, dengan dewan NATO-Rusia melekat padanya.
Namun Serdyukov mengatakan bahwa dalam waktu dekat kedua bekas saingan Perang Dingin itu akan melihat satu sama lain jauh lebih sebagai mitra.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
RUSIA
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- 21 Februari, Indonesia Akan Kedatangan Su-30MK2 Dari Rusia
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan kerjasama Pembuatan Tank Ringan Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan Buk-M Dan Pantsir S1 Kepada Indonesia
- Menhan Terima Wakil Dirjen JSC Rosoboronexport Untuk Membahas Kontrak Sukhoi Dan BMP-3F
- Sukhoi Tertarik Kerjasama Pembuatan Komponen Pesawat Dengan PT DI
- Rusia Siapkan Open Agreement Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia
- Rusia Akan Memberikan ToT Pesawat Tempur Dan Sipil Buatan Sukhoi
- Mabes TNI AU : 2013, Pesawat Sukhoi Jadi 16 Unit
Rudal
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Lanud Supadio Dilengkapi Dengan Rudal QW 3
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Menhan Berharap Keberhasilan Alih Teknologi Rudal, Awal Kemandirian Alutsista
- PT DI Rancang Peluru Balistik
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- KSAL Puas Dengan Hasil Tes Rudal Strategis Milik TNI AL
- KRI Owa-354 Berhasil Tenggelamkan Kapal Dengan Rudal Yakhont
- TNI AL Akan Meluncurkan Rudal Yakhont Di KRI Nanggala?
- TNI AL Akan Ujicoba Senjata Strategis
- Connie : Pesawat Jet Tempur Tanpa Rudal Jarak Jauh Tak Ada Gunanya
- AS Jual Rudal F-16 Kepada Indonesia Sebesar $ 25 Juta Dollar
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Menuju Kemandirian Indonesia Dalam Membuat Rudal
- Dandepohar Buka Pendidikan Pelatihan Teknisi Rudal QW-3
- PM Cameron Tawarkan Rudal Starstreak Kepada TNI
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Menhan : C-705 Nantinya Akan Dipasang Sepajang Perbatasan NKRI
NATO
- NATO Paksa Pesawat Tempur Mig-23 Pemberontak Libya Mendarat
- Amerika Serikat Akhiri Misi Di Libya
- Pesawat B-2 Jatuhkan 40 Bom di Libya
- English News : Russian intelligence : Ground operation in Libya could start in April
- NATO Ambil Alih Komando Operasi Militer Di Libya
- Anggaran Perang AS Ke Libya Jadi Sorotan
- Alutsista Robotik Menghancurkan Pertahanan Libya
- Pengebom Siluman Dilawan Rudal Kuno
- Pesawat Canggih Barat akan Ronda di Libya
- PT Sritex Memasok Seragam Pasukan NATO
- Rusia Bantah Tempatkan Rudal Dekat Perbatasan NATO
- NATO Setujui Sistem Perlindungan Ancaman Rudal
- English News : NATO missile defense shield in Turkey may threat Iran, Russia - experts
- MIKHAIL GORBACHEV NATO Sudah Pasti Keok
- Rusia Ingatkan NATO
- NATO Berencana Rampingkan Komando Militer
- Brasil Tolak Peran NATO
- TNI Belum Berminat, NATO Sudah Pesan
- Parlemen AS Setujui Rp 298,7 T Untuk Tentara AS di Afghanistan
- Rusia Pesan Kapal Induk NATO
- Europe-Wide Missile Shield Would Cost $250M
- NATO 'Tinggalkan' Afghan Mulai November
- Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai
- Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai
0 komentar:
Post a Comment