"Rumah-rumah warga di tiga desa tersebut pada pukul 21.00 WIB terendam banjir hingga mencapai 2-3 meter. Banjir ini memang paling besar dari sebelumnya," Dadang, 43, warga Desa Cirengit, Jumat (19/02/2010).
Dari pantauan, banjir yang melanda kawasan Kec Cangkuang terlihat merata di tiga desa tersebut. Banjir menggenangi puluhan hektar tanaman padi dan memutus jalur-jalur penghubung antara desa satu dengan desa yang lain. Sementara itu, ratusan warga terlihat berduyun-duyun mengungsi sambil membawa perbekalan seadanya.
Sebagian besar warga di Kec Cangkuang dan Kecamatan Banjaran masih terisolasi dan terjebak ditengah-tengah kepungan banjir. Hingga pukul 10.30 WIB, Tim SAR Pangkalan TNI Angkatan Udara Sulaiman yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung berusaha mengevakuasi dan menyelamatkan warga yang masih bertahan di lokasi banjir. Sementara itu hingga siang ini, warga yang terdiri orang tua dan anak-anak berhasil dievakuasi dan diungsikan di Masjid yang berada di Desa Cirengit.
Menurut Aan Suhendar bapak RW Cirengit, warga di wilayah Desa Cirengit masih terjebak banjir dan menunggu pertolongan. Mereka, kata dia, berusaha menyelamatkan diri dan menempati tempat-tempat yang tidak terjangkau terjangan banjir.
"Warga mengira banjir tidak seperti ini sehingga mereka tetap bertahan di rumahnya. Namun, setelah banjir datang begitu besar pada pukul 21.00 WIB mereka terjebak disana dan tidak bisa keluar dan terus diguyur hujan deras," ujarnya.
Komandan Pangkalan TNI AU Lanud Sulaiman Kolonel PNB Wahyu A. DJaja, memerintahkan untuk menurunkan satu Peleton Tim SAR yang dilengkapi 5 buah perahu karet (LSR) dibawah pimpinan Mayor Psk Agus Sutopo bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Bandung.
Selain bantuan tersebut Pangkalan TNI AU Sulaiman juga memberikan bantuan logistik berupa nasi sebanyak 2500 bungkus dan 53 dus minuman kemasan yang langsung dibagikan kepada warga yang mengungsi dibeberapa titik pengungsian.
Kepala Dinas Operasi Lanud Sulaiman Mayor Lek I Wayan Mahendra Data, Danskadik 204 Mayor Lek Cholik ikut meninjau secara langsung ke lokasi kejadian terjadinya bencana alam.
Sumber: TNI
Berita Terkait:
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
0 komentar:
Post a Comment