ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, February 22, 2010 | 2:13 PM | 0 Comments

    RI - Papua Nugini Bahas Kerja Sama Bidang Pertahanan


    Jakarta, DMC - Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamnehan RI) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) Papua Nugini, Rederick Punangi, Senin (22/2) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

    Kunjungan kepada Wamenhan RI kali ini mengawali kunjungannya ke Indonesia sebagai pimpinan delegasi pemerintah Papua Nugini dalam rangka menghadiri Technical Meeting Defence Cooperation Agreement / DCA (perjanjian kerjasama pertahanan) antara RI – Papua Nugini.

    Dalam kunjungan yang berlangsung tidak lama tersebut kedua pejabat negara membicarakan tentang hasil akhir perjanjian kerjasama pertahanan antara RI dan Papua Nugini yang akan segera ditandatangani. Mengenai perjanjian kerjasama pertahanan tersebut dijelaskan oleh Wamenhan Kemhan RI bahwa banyak hal dari draft kerjasama itu yang harus disetujui oleh kedua belah pihak. Pertama untuk memastikan bahwa perjanjian kerjasama pertahanan ini juga menyangkut bidang kegiatan bersama.

    Yang kedua mengenai isi perjanjian kerjasama yang juga membahas mengenai dialog bilateral, pertukaran staf, dan pertukaran informasi juga kemungkinan mengembangkan latihan bersama angkatan bersenjata kedua negara.

    Wamenhan menyarankan bahwa joint committee harus dibentuk dan termasuk dalam perjanjian kerjasama ini karena dapat mempermudah dalam mengintensifkan pembahasan kerjasama. Banyak kerjasama yang dapat digali dalam hal kerjasama pertahanan kedua negara berdasarkan kultur budaya.

    Sementara itu, Sekjen Dephan Papua Nugini menyampaikan Papua Nugini juga merasa perlu adanya joint committee untuk mempermudah pengaturan kegiatan kerjasama pertahanan kedua negara. Kerjasama tersebut juga termasuk berbagi informasi dalam pengawasan perbatasan kedua negara. Saat ini sebenarnya kedua negara sudah menjalani beberapa kerjasama pertahanan seperti saling tukar perwira dan pengawasan perbatasan.

    Namun disadari bahwa perlu adanya MoU yang lebih kuat sebagai payung bagi kerjasama pertahanan yang telah ada. Sekjen Dephan Papua Nugini juga berharap dapat menjadi observant dalam komunitas ASEAN terutama dalam bidang kerjasama pertahanan antara negara-negara ASEAN.

    Saat melakukan kunjungan kepada Wamenhan RI, Sekjen Dephan Papua Nugini didampingi sejumlah delegasi dari pemerintah Papua Nugini. Sementara itu, turut mendampingi Wamenhan RI antara lain Staf Ahli Menhan bidang Keamanan Mayjen TNI M. Nasrun, Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Mar. Syaiful Anwar dan Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI I Wayan Mudhio.

    Usai kunjungan tersebut, Sekjen Dephan Papua Nugini bersama dengan Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan memimpin Technical Meeting DCA antara RI – Papua Nugini yang berlangsung selama satu hari di Hotel Borobudur, Jakarta.

    Delegasi dari pemerintah Papua Nugini antara lain terdiri dari Dubes Papua Nugini, Christopher Mero, Director Asia Branch, Department of Foreign Affairs and Trade Samuel Pulup, Director General International Law, Department of Justice and Attorney General Aquila Samson, Defence Atace PNG in Jakarta Col. Tokam J. Kanene dan Mr. Frank Yapao. Sementara itu Delegasi Indonesia antara lain terdiri dari sejumlah pejabat perwakilan dari Kemhan RI, Kementerian Luar Negeri RI, Mabes TNI dan Athan RI di Papua Nugini.

    Sumber: DMC

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.